Peran BAKTI Kominfo Mulai Dirasakan Publik
Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastru Selengkapnya
JAKARTA - Perempuan menjadi kunci dalam upaya untuk menurunkan angka prevalansi anak balita pendek atau stunting di Indoenesia. Melalui pendekatan 3P (Peduli, Pahami dan Partisipasi), Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong remaja perempuan lebih aktif dalam upaya mencegah terjadinya stunting akibat kurang gizi.
“Peduli berarti masyarakat peduli dengnan sekitar, terutama kondisi kesehatan keluarga. Pahami, sebanyak mungkin informasi terkait stunting. Terakhir, Partisipasi, mari Bersama-sama berperan aktif menyukseskan gerakan sadar stunting," ungkap Kasubdit Informasi Kesehatan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Marolli J. Indarto, dalam Forum Sosialisasi Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) di Kabupaten Ende, Kamis (1/8/2019).
Menurut Marolli, stunting yang menjadi permasalahan pemerintah Indonesia dinilai mengkhawatirkan. terlebih Indonesia sedang bersiap menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
“Isu stunting ini harus ditanggulangi bersama karena persiapan menyambut bonus demografi harus dimulai dari sekarang. Potensi bonus demografi akan sia sia apabila Sumber Daya Manusia mengalami stunting. Karena pada tahun 2030, diperkirakan 68% penduduk Indonesia adalah penduduk usia produktif yang akan menjadi penyangga ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
“Stunting merupakan masalah kesehatan pada anak secara menahun (kronis) sehingga menggangu pertumbuhan fisik dan otak. Stunting bukanlah isu sederhana, dan pencegahannya memerlukan prioritas. Stunting pada anak sangat dipengaruhi pola konsumsi ibu yang terakumulasi dalam jangka Panjang, yakni sejak usia remaja,” jelas Marolli.
Stunting merupakan masalah kesehatan pada anak secara menahun (kronis) sehingga mengganggu pertumbuhan fisik dan otak. Isu itu sangat kompleks, oleh karena itu pencegahannya memerlukan prioritas.
Pada anak, kejadian stunting dipengaruhi pola konsumsi ibu yang terakumulasidalam jangka panjang, yakni sejak usia remaja. Selain itu, pernikahan dini ternyata menjadi salah satu penyebab stunting yang ditengarai merugikan negara hingga Rp260 Triliun.
Melalui Forum Sosialisasi Genbest ini, para peserta mampu memahami pola konsumsi dan asupan gizi seimbang sebagai upaya meningkatkan pemahaman akan pentingnya isu stunting.
Selain melalui forum GenBest, informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, dan tumbuh kembang anak juga dapat diakses melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid serta @infokompmk.
Aplikasi android 'Anak Sehat' juga bisa diunduh dan digunakan sebagai alat pantau digital pada tumbuh kembang anak. (*)
sumber : detak.co
Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastru Selengkapnya
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendukung upaya pemulihan ekonomi Indonesia usai terhantam pandemi covid-19. Salah sa Selengkapnya
Sampai hari ini, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai ratusan ribu orang. Angka ini terus bertambah dari hari ke hari. Selengkapnya
Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar festival tahunan Siberkreasi Netizen Fair (SNF) 2020. Menteri Komunik Selengkapnya