Songsong Indonesia Emas 2045, Wapres Ajak Umat Islam Berjihad Ekonomi Sesuai Nilai Al-Quran
Wapres mengajak umat Islam di tanah air sebagai penduduk mayoritas bangsa Indonesia untuk memperkuat kemampuan ekonominya. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat bersyukur dalam memasuki bulan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Agustus ini. Menurut Presiden, Indonesia telah dianugerahi banyak kenikmatan dan kemajuan selama 74 tahun.
“Kita semuanya bersyukur atas kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita, baik itu kenikmatan persatuan, baik itu kenikmatan ukhuwah kita, persaudaraan kita, baik ukhuwah islamiyah maupun ukhuwah wathoniyah kita, dan juga bersyukur atas kenikmatan dengan kemajuan-kemajuan yang diperoleh negara ini, oleh bangsa ini, dan oleh rakyat kita Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam acara Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia Merdeka, di Halaman Istana Merdeka, Kamis (1/8) malam.
Sebagai bangsa yang besar, Kepala Negara menekankan, tentu Bangsa Indonesia juga ingin dan harus memiliki cita-cita besar, memiliki mimpi-mimpi besar. Tetapi sebagai bangsa yang besar, sambung Presiden, yang dihadapi juga masalah-masalah besar, tantangan-tantangan besar.
Oleh karena itu, lanjut Kepala Negara, Bangsa Indonesia harus mempererat persatuan, mempererat persaudaraan, karena potensi besar dimulai dari adanya rasa persatuan, rasa persaudaraan, di antara kita sebagai saudara se-bangsa dan se-tanah air.
“Persaudaraan lah yang akan membawa negara kita ini maju. Menatap masa depan dengan optimisme,” tegas Kepala Negara.
Kepala Negara yang pada kesempatan itu hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengajak masyarakat yang hadir pada acara Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia Merdeka untuk bersama-sama menundukkan hati dan berdoa agar seberat apapun ujian, agar seberat apapun tantangan yang dihadapi, insyaallah semuanya bisa diatasi sehingga cita-cita kemerdekaan yang dikumandangkan 74 tahun yang lalu bisa terwujud secepat-cepatnya.
“Marilah kita semuanya menjaga kearifan lokal kita, menjaga kearifan nasional kita, sebagai sebuah bangsa dengan budaya yang luhur. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” tutur Kepala Negara.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Mufidah Kalla, Mensensneg Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Habib Luthfi bin Yahya, K.H. Salahudin Wahid, Ketua Umum Pengurus Besar Zikir Hubbul Wathon K.H. Musthofa Aqil Sirodj, Jimly Asshiddiqie, Ustaz Yusuf Mansur, dan K.H. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.
Selain itu juga tampak hadir Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Arief Harsono, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Henriette Tabita Hutabarat-Lebang, dan Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo.
Wapres mengajak umat Islam di tanah air sebagai penduduk mayoritas bangsa Indonesia untuk memperkuat kemampuan ekonominya. Selengkapnya
Wapres berharap akan ada tindak lanjut antara pengusaha Selandia Baru dengan pengusaha di Indonesia terkait peningkatan kemitraan untuk mena Selengkapnya
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, mengungkapkan bahwa pembangunan struktur b Selengkapnya
Berdasarkan data yang diterimanya, penyelenggaraan KEN 2023 telah berkontribusi terhadap peningkatan nilai produksi barang dan jasa (output) Selengkapnya