FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    01 07-2019

    1925

    Bank Indonesia: Ekonomi Berisiko Melambat, Tapi Inflasi Terjaga!

    Kategori Berita Pemerintahan | adhi004
    Foto udara pemukiman dan gedung di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (7/6/2019). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2019 dapat tumbuh mencapai 5,2 persen. Momentum Lebaran 2019 ia perkirakan mampu memicu permintaan domestik yang kuat serta daya tarik investasi Indonesia yang semakin tinggi. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia IGP Wira Kusuma memprediksi ekonomi domestik tahun 2019 berisiko tumbuh lebih lambat dari prakiraan. Meskipun demikian, menurutnya inflasi masih terjaga dan konsumsi dalam negeri tetap baik.

    Pernyataan tersebut disampaikan olehnya dalam acara Sharing Informasi dan Diskusi dengan Kementerian/Lembaga Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Juni 2019 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (1/7/2019).

    Menurut Wira Kusuma beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini adalah adanya perlambatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan perdagangan dunia, ditambah dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina.

    Lambatnya pertumbuhan ekonomi domestik ini ditambah dengan investasi yang juga berkurang mengakibatkan defisit neraca transaksi berjalan meningkat.

    Meskipun demikian, konsumsi di dalam negeri nilainya tetap baik, nilai tukar stabil, dan inflasi tetap terjaga, bahkan neraca pembayaran nilainya surplus.

    Dalam menghadapi kondisi ini, Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan tetap sama seperti sebelumnya yaitu 6 persen, menerapkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif, menguatkan kebijakan sistem pembayaran dan pendalaman pasar keuangan, serta mempererat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

     

    Atasi Hoaks

    Sementara Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko menekankan pentingnya kerja sama semua pihak agar pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di atas 5 persen.

    Widjanarko menyinggung maraknya informasi hoaks tentang ekonomi Indonesia dan berharap humas dari kementerian/lembaga mampu menangkal informasi yang tidak benar itu. "Humas bertugas memberikan informasi faktual dan bisa menjawab hoaks," kata Onny.

    Menurut Widjanarko, Bank Indonesia saat ini menghadapi tiga tantangan besar, yaitu beredarnya informasi yang asimetri, adanya sentimen, dan isu hoaks.

    Oleh karena itu, Kepala Departemen Komunikasi BI berharap agar kerja sama antar kementerian/lembaga dengan Bank Indonesia dapat terjalin dengan lebih erat. "Sinergi dan koordinasi semakin erat," katanya.

    Acara yang diikuti perwakilan kementeriand an lembaga itu mengupas kondisi ekonomi terkini dari berbagai departemen di Bank Indonesia yaitu Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Departemen Kebijakan Makroprudensial, dan Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran. 

    Berita Terkait

    Indonesia-Apple Jajaki Peluang Pengembangan Manufaktur dan Investasi Teknologi

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Apple berencana untuk menambah Apple Developer Academy keempat sebagai i Selengkapnya

    Presiden Gelar Griya Bersama Para Menteri di Istana Negara

    Acara gelar griya menjadi ajang untuk merenungkan nilai-nilai sosial, kebersamaan, dan harapan bagi bangsa Indonesia. Selengkapnya

    Kolaborasi untuk Akselerasi Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi

    Visi Indonesia Emas 2045 tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, dimana Indonesia perlu mengubah pende Selengkapnya

    Indonesia Akan Ukir Sejarah Baru Layanan Digital Terpadu

    Pelayanan publik ke depan menerapkan konsep terpadu dalam melayani perjalanan hidup manusia, moments of life. Seperti di luar negeri, layan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA