Berdayakan Perempuan Pelaku UMKM, DWP Kominfo Gelar Bazar Ramadan 2024
Bazar Ramadhan DWP Kementerian Kominfo tersebut diikuti oleh perempuan pelaku UMKM makanan, pakaian, dan kebutuhan rumah tangga lain. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo - Peluang bagi perempuan Indonesia untuk menjadi pelaku digital makin terbuka. Melalui Program APAC Women Founders Accelerator, perempuan Indonesia mendapatkan dukungan menyeluruh untuk mengembangkan bisnis mereka dan bersaing dengan pendiri startup yang kini masih didominasi laki-laki.
Managing Partner Simona Ventures Putri Izzati menyatakan dunia perusahaan rintisan dan teknologi mengalami perkembangan yang pesat selama delapan tahun terakhir. Meskipun demikian, Putri menilai saat representasi perempuan dalam perusahaan teknologi rintisan khususnya yang menduduki jabatan sebagai pemimpin masih sangat kurang bila dibandingkan dengan laki-laki.
Menurut Putri Izzati, pihaknya berniat memberikan akses dan kesempatan bagi perempuan yang bergelut di dunia digital untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satunya diwujudkan. Simona Venture pun bekerja sama dnegan Digitaraya serta Google Developers Launchpad.
“Kami ingin memberikan akses, kesempatan, dan peluang bisnis yang tujuannya dalam jangka panjang ingin memecahkan masalah kesenjangan gender. “Program ini bekerja sama dengan Digitaraya, akselerator kelas dunia yang didukung oleh Google Developers Launchpad. Tujuan dari program ini tidak hanya untuk mendukung kesetaraan gender dengan menampilkan pemimpin perempuan yang inspirasional, tetapi juga untuk membangun komunitas pengusaha perempuan di Asia Pasifik,” ujarnya.
Program APAC Women Founders Accelerator berlangsung selama lima hari dari tanggal 25 hingga 29 Maret 2019. Kali ini terdapat 11 startup dari 10 negara menjadi peserta. Ada yang bergerak dalam bidang artificial intelligence, ritel, e-commerce, hingga asuransi. Mulai dari Avana (Malaysia), Fuse (China), Glazziq (Thailand), Kono (Korea Selatan), Policy Pal (Singapura), Roshni Rides (Pakistan), Snooper (Australia), Stylegenie (Filipina), ViralWorks (Vietnam), serta Indonesia mengirimkan dua startup-nya yaitu Seekmi dan Gadjian.
“Seekmi merupakan sebuah start up yang menghubungkan penyedia layanan lokal seperti service elektronik hingga laundry dengan pelanggan. Sementara Gadjian adalah start up berbasis aplikasi untuk manajemen dan penggajian sumber daya manusia berbasis cloud," ucap Putri.
Dengan program akselerasi itu, para founder perempuan akan diperkenalkan dengan pasar Indonesia, dibukakan akses ke investor lokal maupun regional, sekaligus dihubungkan dengan para pelaku industri terkemuka di tanah air. "Mereka akan berpartisipasi dalam bootcamp selama tiga hari, pengenalan terhadap ekosistem Indonesia, diikuti oleh demo day, dan diakhiri dengan sesi pertemuan khusus dengan calon mitra di hari terakhir. Program ini didukung penuh oleh Kementerian Kominfo dan Google for Startup," jelas Putri.
Putri menambahkan, nantinya Simona akan menjadi jembatan bagi para pemimpin wanita ini untuk mendapatkan wawasan dari mentor Indonesia dan juga tentunya akses ke pasar Indonesia.
“Kesebelas startup terpilih ini memiliki latar belakang dan vertikal industri yang beragam, mulai dari artificial intelligence, sumber daya manusia, ritel, asuransi, hingga e-commerce, akan mendapat masukan dan dimentori oleh para pakar ataupun pelaku dari berbagai sektor industri. Salah satunya Shinto Nugroho, Chief Policy and Government Relations, GO-JEK yang akan mengambil perspektif dari regulasi kebijakan dengan pemerintah,” pungkasnya.
Hal yang menarik, dalam program khusus untuk startup yang dipimpin perempuan itu, mayoritas mentor yang membagikan ilmunya juga dari kalangan perempuan. Selama berada di Indonesia, seluruh pendiri startup akan dibekali berbagai ilmu agar dapat mendorong startup-startup asing ini meluaskan bisnisnya di Indonesia.
“Salah satu kriteria yang kita minta untuk mereka ikutan adalah mereka mau expand bisnis mereka di Indonesia. Jadi bukan cuma kita kasih mereka akses untuk masuk ke Indonesia, kita kenalin ke partner atau investor, tapi kita juga mau mereka untuk kolaborasi dengan local startup atau lokal talent di sini," jelas Putri.
Target Putri melalui program ini nantinya bisa muncul role model perempuan yang berkecimpung dalam dunia teknologi untuk bisa menjadi panutan bagi generasi muda khususnya perempuan. Hal tersebut yang saat ini masih sangat sedikit jumlahnya bukan hanya di Indonesia namun juga secara global.
“Kalau kita lihat saat ini negara seperti Amerika Serikat sudah mulai menempatkan perempuan di jajaran C-Level mereka sehingga meminimalisir gender gap di perusahaan. Di Indonesia sendiri masih sangat belum maksimal dilakukan,” tandasnya.
Acara demo day yang diikuti 1 Founder Startup Perempuan dari Negara-negara di Asia Pasifik, dihadiri oleh Kepala Seksi Perancangan Pemberdayaan Kreativitas TIK Ditjen Aptika Kominfo Sonny H. Sudaryana, Chief Executie Kibar Yansen Kamto, dan VP Strategy Digitaraya Nicole Yap. (hm.ys)
Bazar Ramadhan DWP Kementerian Kominfo tersebut diikuti oleh perempuan pelaku UMKM makanan, pakaian, dan kebutuhan rumah tangga lain. Selengkapnya
File undangan pemilu DPT tersebut merupakan penipuan. Selengkapnya
Menkominfo meminta segenap jajaran panitia untuk memastikan semua persiapan dapat dipenuhi mengingat waktu pelaksanaan yang semakin dekat pa Selengkapnya
Wamenkominfo akan berbincang dengan sivitas STMM Yogyakarta mengenai transformasi digital yang mencakup tangan dan antisipasi perubahan indu Selengkapnya