FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    21 03-2019

    1689

    Kisah Nelayan Natuna Gunakan Internet Untuk Jual Ikan

    Kategori Berita Kominfo | Yusuf
    Sahidan, nelayan dari Pulau Tiga, Kabupaten Natuna Kepulauan Riau, menyatakan akses internet memberikan dampak positif bagi para nelayan untuk dapat mengakses aplikasi yang membantu mereka untuk mencari ikan di laut. - (DPS)

    Natuna, Kominfo - Natuna, Kominfo -  Nelayan Kabupaten Natuna Sahidan berbincang dengan Menteri Komunikasi dan Infomatika Rudiantara yang berada di Jakarta melalui video conference. “Saya profesi sebagai nelayan selama kurun waktu 23 tahun. Selama tenggang waktu tersebut  baru sekitar 2 tahun belakangan ini, pendapatan mengenai tangkapan ikan meningkat berkat adanya koneksi internet dan memanfaatkan fitur aplikasi Nelayan Nusantara,” kata Sahidan yang ketika itu berada di lepas pantai Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Rabu (20/03/2019). 

    Sahidan, nelayan dari Pulau Tiga, Kabupaten Natuna Kepulauan Riau, menyatakan akses internet memberikan dampak positif bagi para nelayan untuk dapat mengakses aplikasi yang membantu mereka untuk mencari ikan di laut. 

    “Untuk koneksi internet tentu mempermudah pekerjaan nelayan karena adanya aplikasi Nelayan Nusantara. Dengan menggunakan aplikasi ini kami bisa tahu posisi ikan ada dimana. Lalu dengan adanya intenet, kami bisa memperjual belikan ikan secara online, juga kami bisa langsung tahu harga ikan satu ekor berapa. Misalnya, ikan dengan berat 1/2 kg bisa kami jual dengan harga Rp 15.000 atau bahkan bisa laku berapa di pasaran bisa kami ketahui harganya,” tutur Sahidan yang tengah mencari ikan bersama rekannya Safarudin. 

    Pengalaman Sahidan membuat Menteri Kominfo Rudiantara senang. Pasalnya jaringan Palapa Ring mampu menjangkau dan membantu menghubungkan komunikasi dirinya dengan dua nelayan yang sedang melaut. “Saya senang bisa lihat Bapak, bisa dengar suara Bapak secara live saat ini meskipun di tengah laut. Tapi seringkali sinyal terganggu karena faktor cuaca,” tandas Rudiantara.


    Nelayan Natuna Vidcon dengan Menkominfo

     

    Bersambung dengan Visi Pemkab Natuna

    Pemerintah terus berupaya menyediakan infrastruktur telekomunikasi hingga ke pelosok negeri. Melalui Proyek Palapa Ring, Kementerian Kominfo membangun jaringan telekomunikasi yang terintegrasi. Targetnta tidak hanya membuka isolasi informasi, tetapi juga ikut andil dalam menjaga kedaulatan NKRI.

    Bupati Natuna Hamid Rizal mengatakan telekomunikasi dan akses informasi yang cepat sangat dibutuhkan di kawasan perbatasan. “Di sini ingin saya sampaikan bahwa memang manfaat dari Palapa Ring Barat itu buat Natuna sebagai wilayah perbatasan sangat penting dan sangat diperlukan. Saya katakan demikian karena dalam rangka menjaga NKRI. Natuna wilayah perbatasan yang paling rawan di Indonesia karena berbatasan dengan 7 negara tetangga yang sangat proaktif dalam melihat peluang-peluang, untuk itu harus kita jaga dengan sebaik-baiknya,” ujarnya dalam sesi diskusi Pemanfaatan Palapa Ring di daerah Kabupaten Natuna. 

    Hamid menggambarkan upaya pemerintah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurutnya pemerintah saat ini gencar membangun infrastruktur di segala bidang. Di darat, infrastruktur yang sangat dikenal adalah jalan tol, lalu di laut ada tol laut berupa kapal-kapal yang beredar hingga wilayah terpencil.  

    “Di bagian utara dibangunlah pertahanan sedemikian rupa hingga nanti akan menjadi Lantamal, akan menjadi Lanud dengan tipe A yang sudah ada pesawat tempurnya. Di darat juga sudah disiapkan ada satu Batalyon, di laut ada Marinir. Itu semuanya adalah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itulah sebabnya, pemerintah menyediakan internet kecepatan tinggi untuk sekolah, puskesmas, kantor desa, kantor Polsek, Koramil dan lain sebagainya melalui Palapa Ring Barat,” papar Hamid.

    Menurut Hamid Pemerintah Kabupaten Natuna mengedepankan upaya mencerdaskan masyarakat. Oleh karena itu, setiap Ujian Nasional di sekolah-sekolah, selalu ditekankan berbasis komputer. “Tadi sudah dijelaskan oleh Ibu Wakil Bupati, sebelumnya baru ada dua sekolah di tahun 2017 yang melaksanakan program tersebut. Tahun 2018 kemarin, mencapai 13 Sekolah yang sudah terkoneksi dengan interner untuk memudahkan para siswa belajar,” jelasnya.

    Tidak hanya di bidang pendidikan saja, di Penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Natuna juga berbasis komputer. “Itu semua diperlukan komunikasi, tanpa itu nggak bisa. Jangan sampai Natuna ini tertinggal dari Ibukota, dari wilayah Sumatera, dan kota-kota besar lainnya. Maka hadirnya Palapa Ring Barat ini memang luar biasa, memang itulah yang kami tunggu-tunggu,” ucapnya.

    Sementara di bidang ekonomi masyarakat, menurut Hamid, manfaat dari Palapa Ring juga dirasakan khususnya masyarakat nelayan. “Masyarakat yang bekerja di bidang online, sehingga bisa membuka peluang-peluang tenaga kerja dalam rangka menambah perekonomian dan perkembangan Kabupaten Natuna ini karena memang kita terus dengan gencarnya membuat kegiatan pembangunan di segala bidang agar lebih cepat. itu secara bertahap disempurnakan, tidak bisa sekaligus 4G. Jadi tiap daerah di Natuna masih bertahap dalam rangka penyempurnaan ini,” pungkas Hamid. (hm.ys) 


    Bupati Natuna di acara BAKTI

    Berita Terkait

    Kedatangan Pengungsi Rohingya Menangkan Paslon Tertentu? Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari cekfakta.tempo.co, narasi mengenai gelombang kedatanga Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks Pemilu 2024

    Lewat literasi digital, semua elemen bangsa memiliki wawasan digital yang mumpuni dan mampu menangkal konten hoaks. Selengkapnya

    Menjaga Netralitas ASEAN Lewat Konsolidasi Inter dan Antarpilar

    Indonesia memegang kembali keketuaan ASEAN pada 2023, setelah pada tahun sebelumnya dipegang oleh Kamboja. Selengkapnya

    Kominfo Jajaki Kerja Sama dengan Stanford University untuk Program DLA

    Program DLA menargetkan seluruh pimpinan pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perusahaan swasta ( Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA