FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 02-2019

    1107

    Kominfo bidik 10 ribu pasar bisa jualan online

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membidik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di 10 ribu pasar tradisional seluruh Indonesia untuk masuk Gerakan UMKM Go Online. Tahun ini, ditargetkan 500 pasar tradisional sudah bisa berjualan secara daring (online).

    Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan seperti disiarkan Tempo.co, mengungkapkan secara keseluruhan target Kemkominfo adalah 10 ribu pasar. "Target tahun ini 500 pasar," ujarnya usai acara bertajuk "Gerakan Ayo UMKM Jualan Online" di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2019).

    Kepada Merdeka.com, Semuel mengungkapkan Gerakan UMKM Go Online merupakan program pemerintah dalam rangka pemerataan akses pasar melalui digital untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.

    Kegiatan UMKM Go Online ini dilakukan dalam bentuk Grebeg Pasar. Pemerintah bersama kementerian/lembaga dan marketplace membantu pedagang membuka toko baru melalui internet dengan cara onboarding/mendaftar ke marketplace.

    Pada kuartal I-2018, Gerakan UMKM Go Online berupa grebeg pasar digelar di 20 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Di masing-masing kota digelar enam titik pasar rakyat.

    "Grebeg pasar merupakan kepedulian pemerintah kepada masyarakat untuk membantu meng-onboarding-kan pelaku UMKM, mendampingi pedagang agar mahir dalam melakukan transaksi secara online..." ujarnya.

    Lelaki yang akrab disapa Semmy ini menjelaskan dengan go online, pelapak bisa "menjemput bola". Artinya, mereka tidak hanya berdiam diri menunggu pelanggan yang menghampiri tapi bisa menjual barang dagangannya kapan pun kepada siapa pun.

    "Pembeli itu raja zamannya online. Kita harus menjemput pembeli, kita bisa melakukan itu karena teknologi. Jangan menggunakan teknologi dengan cara yang salah," ungkap Semmy dikutip Kumparan.

    Sebelumnya, Kominfo mengungkap bahwa dalam kurun waktu lima tahun, dari 2014 hingga 2018, sumbangan UMKM pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 60,34 persen --meningkat sebesar 30,50 persen dari tahun terdahulu.

    Adapun Gerakan UMKM Go Online 2019 merupakan kelanjutan dari program serupa pada tahun 2018. Kominfo menggandeng beberapa pihak untuk menjalankannya, mulai dari Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Keuangan, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), pihak perbankan, hingga sejumlah e-commerce marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Bibli, Lazada, Blanja.com, serta layanan pesan antar makanan Go-Food dari GOJEK.

    Pasar yang menggiurkan

    Asia Tenggara, terutama Indonesia, adalah pasar yang amat besar dan menggiurkan untuk bisnis digital berupa aplikasi layanan transportasi online dan bisnis e-commerce atau bisnis jual-beli daring.

    Nilai pasar ekonomi internet dari catatan Lokadata Beritagar.id, untuk empat jenis bisnis digital (e-commerceonline travelonline media, dan ride-hailing) di Asia Tenggara pada 2018 mencapai $72 miliar AS atau melonjak 45,5 persen dari tahun sebelumnya.

    Online travel penyumbang nilai (Gross Merchandise Value) terbesar, yakni $30 miliar AS. Google dan Temasek memprediksi pada 2025, pasar ini akan melejit hingga $240 miliar AS yang didominasi oleh e-comemerce ($102 miliar AS) dan online travel ($78 miliar AS).

    Menurut laporan bertajuk "e-Conomy Southeast Asia Spotlight 2017" (berkas pdf) yang ditulis Google dan Temasek, ekonomi internet di Asia Tenggara sudah dalam jalur yang benar untuk menembus angka $200 miliar AS pada tahun 2025.

    Dalam laporan lainnya, Google dan Temasek juga memperkirakan 3,8 juta pengguna baru akan masuk ke dunia maya setiap bulannya hingga tahun 2020. Mayoritas angka tersebut, sekitar 40 persen, akan disumbangkan oleh Indonesia, yang memiliki jumlah penduduk terbanyak.

    Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir Google telah berpartisipasi aktif dalam dunia ekonomi internet di Indonesia. Salah satunya melalui Gapura Digital, sebuah program pelatihan gratis bagi para pemilik usaha kecil dan menengah (UKM) untuk membantu mereka memperkenalkan dan menjual produk-produk di dunia maya.

    Program tersebut telah berjalan sejak 2014 dan hingga saat ini telah menjangkau 40.000 UKM di 10 kota di Indonesia.

    Lalu, bekerja sama dengan PT Kibar Kreasi Indonesia (Kibar), mereka membangun Google Lounge di Menara Kibar, Jakarta, yang berfungsi sebagai co-working space (ruang kerja bersama) bagi para perusahaan yang tengah mengawali bisnis di dunia digital.

    Sumber berita : beritatagar.id (27/02/19)

    Berita Terkait

    Peran BAKTI Kominfo Mulai Dirasakan Publik

    Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastru Selengkapnya

    Kominfo raih predikat wilayah bebas korupsi 2020

    Kementerian Komunikasi dan Informatika mendapat penghargaan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi setelah memenuhi persyaratan yang d Selengkapnya

    Kemkominfo Tambah Fitur Aplikasi Simonas

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menambahkan beberapa fitur terbaru di aplikasi Sistem Informasi Monitoring Alumni Sertif Selengkapnya

    Kominfo dukung penyandang disabilitas terlibat dalam ekonomi digital

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyediakan pelatihan bagi para penyandang disabilitas untuk mendorong keterlibatan m Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA