Era Disrupsi, Menkominfo Ajak PP Muhammadiyah

Bengkulu, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk memanfaatkan teknologi digital secara kreatif agar bisa menambah nilai ekonomi bukan malah menyebarkan hoaks yang tidak bermanfaat.

Menteri Komifo menyatakan maraknya hoaks sebagai tantangan era digital saat ini.  “Saat ini maraknya hoaks menjadi tantangan kita bersama saat ini,” ujar Rudiantara dalam Diskusi Seri I Literasi Digital Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah di Kampus IV Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Kamis (14/2/2018).

Dalam diskusi bertema Peran Pemuda di Era Disrupsi itu, Menteri Rudiantara menjelaskan ciri informasi yang diduga hoaks. Ia menggambarkan pesan tersebut biasanya mengajak agar pembaca menviralkan pesan tersebut.

"Karena itu waspada kalau ada pesan yang berbunyi viralkan, sebarkan, bisa jadi itu adalah hoaks," ungkapnya.

Menurut Menteri Kominfo ikut menyebarkan hoaks adalah suatu kerugian. Sebab, di era data sekarang ini, biaya menerima dan mengirim pesan dibebankan kepada semua pengguna ponsel pintar.

"Lima tahun yang lalu, kalau telponan, itu yang bayar yang nelpon. Tapi sekarang di era data, yang nelpon dan yang ditelpon ikut membayar. Menerima dan mengirim pesan, gambar dan video juga gitu," paparnya.

Oleh karena itu, Rudiantara mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk menggunakan teknologi secara bijak. "Nah, kalau ikut menyebarkan hoaks maka ruginya itu bisa tiga kali," tambahnya.

Bahkan Menteri Kominfo mengajak Pemuda Muhammadiyah memanfaatkan teknologi secara kreatif agar bisa menambah nilai ekonomi. "Contohnya gojek, bisa menambah lapangan kerja baru. Para driver gojek juga bisa mendapatkan penumpang lebih banyak dibandingkan yang konvensional," jelas Menkominfo.

Acara diskusi juga menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto dan Staff Khusus Kemendikbud Riza Ul Haq. (SRJ/AYH)