FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    30 01-2019

    3417

    Percepat Akses 4G di Daerah 3T, BAKTI Kominfo Kerja Sama dengan Penyedia Satelit

    SIARAN PERS NO. 21/HM/KOMINFO/01/2019
    Kategori Siaran Pers

    Siaran Pers No. 21/HM/KOMINFO/01/2019

    Rabu, 30 Januari 2019

    Tentang

    Percepat Akses 4G di Daerah 3T, BAKTI Kominfo Kerja Sama dengan Penyedia Satelit

     

    Jakarta, Kominfo - Kementerian Komunikasi dan Informatika mempercepat penyediaan akses telekomunikasi dan internet 4G untuk kawasan terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). Target Indonesia merdeka sinyal pun akan dapat terwujud lebih cepat.  

    Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Anang Latif menuturkan, penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi  merupakan upaya menyediakan kapasitas satelit lebih awal sembari menunggu  konstruksi Proyek KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) Satelit Multifungsi.    

    "Sembari menunggu penyelesaian Satria (Satelit Indonesia Raya) yang ditargetkan selesai 2020, kita menyediakan akses internet cepat untuk kebutuhan layanan pendidikan, kesehatan dan pertahanan keamanan dengan kerja sama ini," ungkap Anang Latif dalam Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/01/2019).

    Proses lelang penyediaan kapasitas Satelit Telekomunikasi yang selesai 16 Januari 2019 lalu, telah menghasilkan 5 (lima) pemenang, yaitu PT Aplikanusa Lintasarta, PT Indo Pratama Teleglobal,  Konsorsium Iforte HTS, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Telekomunikasi Indonesia. 

    Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi tersebut, tambah Anang, dimanfaatkan  untuk mendukung program Layanan Akses Internet (BAKTI Aksi) dan layanan backhaul BTS (BAKTI Sinyal). 

    Menurut Dirut BAKTI, setiap pemenang lelang akan menyediakan kapasitas satelit sebesar 21 Gbps (Gigabytes per second).  Bahkan dengan penyediaan kapasitas itu, Anang Latif optimistis target merdeka sinyal akan bisa terwujud dengan cepat.

    "Penyediaan kapasitas satelit ini turut memperhatikan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati. Jika melihat karakteristik wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan  terluar) yakni minimnya akses transportasi dan sumber daya listrik, kami optimistis dengan  penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi ini, Indonesia dapat merdeka sinyal dengan cepat," ungkap Anang. 

     

    Bangun Konektivitas, Tingkatkan Perekonomian

    Penyediaan akses telekomunikasi dan internet di daerah 3T merupakan upaya mewujdukan amanat Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ketiga. Kementerian Kominfo berupaya membangun dari pinggiran dengan memberikan layanan penyediaan akses telekomunikasi dan internet yang sama di kawasan 3T dengan Pulau Jawa.  

    Pemerataan infrastruktur dan layanan telekomunikasi ke seluruh wilayah Indonesia merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi  saat ini. "Terdapat lebih kurang 149.400 lokasi yang membutuhkan layanan internet dengan  kapasitas cepat guna mendukung kebutuhan dalam dunia pendidikan, kesehatan, pemerintahan  daerah, pertahanan dan keamanan, serta kesehatan. Ke depan diharapkan akan berlanjut pada pemerataan ekonomi," papar Anang. 

    Sejak 2016, BAKTI Kominfo telah melaksanakan program untuk membangun layanan telekomunikasi di wilayah 3T. Sebagian besar dari layanan  Akses Intenet ataupun layanan backhaul BTS sampai saat ini masih menggunakan sambungan  jaringan satelit, hal ini dikarenakan masih banyak daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan  dengan teknologi terrestrial.  

    "Dengan penyediaan kapasitas satelit ini, menjadi sebuah tantangan bagi BAKTI dalam memberikan layanan telekomunikasi yang lebih masif untuk mewujudkan konektivitas nasional," tandas Anang. 

    Palapa Ring menjadi langkah awal yang diambil BAKTI Kominfo untuk mewujudkan konektivitas  nasional. Dengan adanya Palapa Ring, seluruh Kab/Kota di Indonesia terkoneksi dengan jaringan  serat optik, namun uncuk daerah tingkatan yang lebih kecil seperti kecamatan, kelurahan,  sampai dengan tingkat desa belum sepenuhnya terlayani dengan program ini. 

    Secara paralel, BAKTI bekerjasama dengan mitra penyedia VSAT untuk mendistvibusikan kapasitas tersebut  sebagai bagian ground segmentnya. Dengan skema ini, diharapkan BAKTI mendapatkan efisiensi  biaya sehingga dapat memberikan layanan telekomunikasi yang lebih masif. 

     

    Ferdinandus Setu
    Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
    e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
    Telp/Fax : 021-3504024
    Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo
    website: www.kominfo.go.id


    Berita Terkait

    Siaran Pers No. 238/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Jadi Tuan Rumah, Menteri Budi Arie: Komitmen Indonesia Perkuat Kolaborasi Kelola Isu Air

    Terpilihnya Indonesia merupakan suatu bentuk kepercayaan dari masyarakat internasional atas kepemimpinan dan juga komitmen Indonesia dalam i Selengkapnya

    Siaran Pers No. 237/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital

    Wamenkominfo menekankan arti penting peningkatan perlindungan merek terhadap produk yang dihasilkan dan perlindungan paten terhadap inovasi Selengkapnya

    Siaran Pers No. 236/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Menkominfo Tantang Media Adopsi Perkembangan Teknologi

    Menkominfo menyatakan perkembangan dunia digital telah mendorong media berinovasi dan menghadirkan cara-cara baru dalam menyajikan berita. Selengkapnya

    Siaran Pers No. 235/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Wamenkominfo: Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025

    Kehadiran ekonomi digital menciptakan berbagai peluang pekerjaan baru yang diperkirakan mencapai 3,7 juta pekerjaan tambahan pada Tahun 202 Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA