FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 01-2019

    1622

    Dirjen SDPPI: Lebih Hemat dan Efisien dengan Terapkan IoT

    Kategori Berita Kominfo | vera002
    Dirjen SDPPI Ismail saat membuka Capacity Building Training Internet of Things di Menara Merdeka Jakarta, Selasa (29/01/2019). - (AYH)

    Jakarta, Kominfo- Penerapan Internet of Things (IoT) dalam transformasi digital menurut Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail akan dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis. Menurutnya, transformasi digital Indonesia di semua sektor, akan membuat Indonesia bisa bersaing dengan bangsa lain di dunia.

    “Transformasi bisnis proses dari non digital ke digital artinya mengubah skenario dan bisnis proses semua industri. Yang paling dekat bisnis transportasi dan logistik yang membutuhkan dukungan IoT. Karena akan menghemat dan memberikan efisiensi dalam pemanfaatan bisnis prosesnya. Begitu juga dengan sektor pertanian, perbankan, keuangan dan lainnya yang akan dilanda proses transformasi digital,” ujar Ismail saat membuka Capacity Building Training Internet of Things di Menara Merdeka Jakarta, Selasa (29/01/2019).

    Dirjen Ismail menjelaskan, IoT merupakan sistem teknologi yang mengubah kehidupan manusia hampir di semua sektor. Dimana pemanfaatannya mampu meningkatkan efisiensi, mengurangi cost dan menanbah pendapatan (revenue) serta meningkatkan kualitas hidup manusia. Menurut Ismail, isu IoT bukan hanya masalah device semata. Bukan juga persoalan perangkat.

    "Karena masih banyak elemen yang lebih penting dan besar yang perlu dipercepat pengembangannya salah satunya adalah digital talentKomponen IoT sendiri terdiri dari macam-macam, salah satu yang terpenting adalah digital talent. Karena tanpa digital talent, IoT di Indonesia tidak akan berkembang karena di dalamnya membutuhkan aplikasi yang dibangun dengan keahlian digital,” jelasnya.

    IoT dinilai Dirjen SDPPI penting dalam era 5G. Pasalnya komponen utama generasi kelima dalam telekomunikasi adalah IoT. “Salah satu komponen utama 5G adalah IoT. Memang kita tidak serta merta pindah ke broadband IoT, tapi secara bertahap, nanti pada saatnya kita akan implementasi broadband IoT yang akan disupport oleh 5G,” tambah Ismail.

    Capacity Building Training IoT

    Capacity Building Training IoT yang diselenggarakan oleh SDPPI selama dua hari, mulai Selasa (29/02/2019) sampai besok Rabu (30/01/2019). Pelatihan yang digelar bersama asosiasi operator seluler seluruh dunia (GSMA),  itu ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada para pembuat kebijakan di Indonesia di bidang teknologi. GSMA asosiasi yang membidangi berbagai standar terkait seluler khususnya yang berbasis GSM. Peserta pelatihan adalah pejabat dan staf dari Kementerian Kominfo, Kementerian Perindustrian, Badan Ekonomi Kreatif, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Asosiasi Telekomunikasi dan IoT Indonesia.

    Pelatihan difasilitasi Head of Asia Pacific GSMA (Hong Kong) Julian Gorman serta Policy Director Technology (Polea) GSMA Stefano Nicoletti. Berdua menjadi course leader untuk GSMA IoT Course. Selain itu juga dipandu oleh Strategic Engangement Director, Head of North East ASIA, GSMA, Johny Kim. (VE)

    Berita Terkait

    Dirjen PPI: Digitalisasi Penyiaran Peluang Lahirkan Konten Kreator Baru

    Digitalisasi penyiaran meningkatkan kualitas siaran yang diharapkan dapat mempertahankan kepemirsaan televisi di tengah pesatnya perkembanga Selengkapnya

    Tes Kesehatan Paru-Paru dengan Tahan Napas? Itu Disinformasi!

    Adapun cara mengetahui kesehatan paru-paru seseorang haruslah menggunakan cara medis melalui prosedur spirometri. Selengkapnya

    Dukung Refarming, Sesditjen SDPPI Siap Jalankan Tugas

    Menindaklanjuti instruksi Menteri Johnny, Sesditjen SDPPI Kementerian Kominfo, Wayan Tony Supriyanto menyatakan kesiapan menjalankan amanat Selengkapnya

    Manjakan Delegasi dengan Layanan 5G

    Operator seluler Telkomsel menyediakan kartu SIM (SIM card) gratis bagi para delegasi yang hadir dalam ajang Sidang Kedua Digital Economy Wo Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA