Wapres Minta TNI AD Turut Sukseskan Pemilu dan Tingkatkan Peran Sejahterakan Masyarakat
Wapres menekankan pentingnya peran TNI AD dalam membantu menyukseskan pelaksaan pesta demokrasi, Pemilu dan Pilpres 2024. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya massa udara dingin dari Asia menjalar masuk ke wilayah Selat Karimata, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, dan massa udara basah dari Samudra Hindia memasuki perairan Barat Bengkulu, Selat Sunda, Lampung, Jawa, Bali, NTB hingga NTT.
Selain itu, adanya pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Selatan Jawa dan adanya beberapa sirkulasi angin yang dapat membentuk pola konvergensi / area pertemuan angin yang memanjang dari wilayah perairan barat Sumatera, Jawa hingga Laut Banda.
“Area pertemuan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan,” kata Deputi Bidang Metereologi BMKG, Mulyono R. Prabowo, dalam siaran persnya siang ini.
Pola angin Baratan yang kuat, lanjut Mulyono, mengindikasikan saat ini wilayah Indonesia memasuki puncak musim hujan.
“Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dalam periode beberapa hari ke depan di sekitar wilayah Indonesia,” jelas Mulyono.
Ia menyebukan beberapa daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat diserta kilat/petir dan angin kencang itu antara lain: 1. Riau; 2. Kep. Riau; 3. Sumatera Barat; 4. Bengkulu; 5. Jambi; 6. Sumatera Selatan; 7. Bangka Belitung; 8. Lampung; 9. Banten; 10. DKI Jakarta; 11. Jawa Barat; 12. Jawa Tengah; 13. D.I. Yogyakarta; 14. Jawa Timur; 15. Bali; 16. NTB; 17. NTT; 18. Kalimantan Tengah; 19. Kalimantan Selatan; 20. Kalimantan Timur; 21. Sulawesi Selatan; 22. Sulawesi Tenggara; 23. Maluku; 24 Papua Barat; dan 25. Papua.
Gelombang Laut Tinggi
Deputi Bidang Metereologi BMKG Mulyono R. Prabowo menambahkan, potensi gelombang laut tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan dapat terjadi di Perairan Barat Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu Hingga P. Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan P. Jawa Hingga P. Sumbawa, Selat Bali – Lombok – Alas bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTB, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas – Natuna, Laut Jawa bagian Tengah hingga Timur, Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Kep. Sabalana hingga Kep. Selayar, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kep. Sangihe – Talaud, Laut Maluku Bagian Utara, Perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Biak, Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Biak.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” tutur Mulyono.
Wapres menekankan pentingnya peran TNI AD dalam membantu menyukseskan pelaksaan pesta demokrasi, Pemilu dan Pilpres 2024. Selengkapnya
Pemerintah menjamin keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan. Saat ini, sudah tidak ada kebijakan yang berlaku tentang pem Selengkapnya
Efek berganda tersebut dapat dicapai dengan tata kelola yang baik. Ke depannya, praktik baik ini pun dapat dijadikan contoh baik (best pract Selengkapnya
Wapres mengungkapkan bahwa sebagai bagian dari semangat pemberian otonomi khusus, pemerintah terus mendorong kepastian hukum hak atas tanah Selengkapnya