FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    23 10-2018

    1302

    Kurangi Kesenjangan, Pemerintah Telah Kucurkan Rp 187 Triliun Dana Desa

    Kategori Kerja Kita | mth

    "Pemerintah telah mengucurkan Dana Desa sebesar Rp187 triliun untk mengurangi kesenjangan desa-kota. Penyerapannya terus meningkat. Dari 82% di 2015, meningkat menjadi 97% di 2016, dan mencapai 97% di 2017. Peningkatan ini menunjukan bahwa tata kelola di desa sudah baik,"  papar Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam acara Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 Edisi 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan tema "Peningkatan Kesejahteraan dan Kebijakan Afirmatif", bertempat di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10/2018). 

    Menurut Mendes PDTT, keberhasilan dari pengelolaan dana desa terletak dari pendampingan. Pendampingan itu bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan Kejaksaan."Kemendes juga bekerja sama dengan forum perguruan tinggi negeri-desa. Dimana setiap tahunnya kita mengirimkan 75 ribu orang ke perguruan tinggi negeri,"

    Ia menjelaskan bahwa dana sebesar Rp 187 triliun , dalam 4 tahun ini sudah mampu membangun infrastruktur desa dengan skala masif. "Contohnya, d esa hampir 4 tahun mampu membangun 158 ribu km jalan desa, lalu 75 ribu unit MCK, serta fasilitas air bersih sebanyak 942.927 unit. Dampaknya selama 3 tahun ini terjadi pertumbuhan GDP di desa yang signifikan. Di 2014 GDP perkapita hanya Rp 540 ribu/bulan, 2018 sudah 800 ribu/bulan. Jadi kenaikannya hampir 50%. Jika dipertahankan dalam 7 tahun ke depan, GDP perkapita dapat mencapai Rp 2 juta/bulan," jelasnya lagi.  

    "Dengan penyaluran Dana Desa yang benar, pemerintah berhasil mengurangi kemiskinan. Tahun lalu, ada penurunan jumlah orang miskin sebanyak 1,2 juta orang. Tapi yang menarik adalah fakta bahwa jumlah penurunsn di desa 2 kali lipat dari penurunan orang miskin di kota. Bahkan di desa kita berhasil mengurangi angka stunting yaitu dari 37% ke 27%. Halitu dapat terjadi karena adanya ketersediaan air bersih dan sarana air bersih. Proyeksinya dalam waktu 10 tahun di Indonesia nanti tidak akan ada angka stunting lagi dan angka gini rasio turun 5,48 menjadi 5,39," papar Mendes PDTT.

    Selanjutnya, ia juga memaparkan data bahwa angka pengangguran di desa lebih kecil dari dana desa."Kita memiliki program unggulan lainnya. Yaitu  program Prukades. Dimana dengan modal Prukades ini kita membantu kepala daerah memilih komoditasnya sendiri. Berdasarkan RPJM sampai 2019 dapat menurunkan desa tertinggal sebanyak 5 ribu desa, dan menaikan desa mandiri sebanyak 2 ribu desa," tukasnya lagi. 

    Menurut Mendes PDTT, target RPJM sudah terlampaui."Pembangunan desa di Indonesia ini sudah diakui oleh Worl Bank (Bank Dunia) dan Bank Indonesia. Dana desa walau hanya awalnya Rp 2 triliun. Namun selanjutnyadibantu oleh kementerian/lembaga lainnya dan meningkat menjadi Rp 60 triliun," pungkasnya. 

    Turut hadir dalam FMB 9 yang dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kali ini antara lain Mendikbud Muhadjir Effendy, Menristekdikti M Nasir, Menkes Nisa F Moeloek, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PPPA Yohana Yambise.

    Berita Terkait

    SOROTAN MEDIA