FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    12 10-2018

    1389

    Sebut Ekonomi Indonesia Kuat, ADB: Depresiasi Rupiah Terlalu Berlebihan

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan kehormatan Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao (kedua kanan) dan Wakil Presiden ADB Bambang Susantono (kedua kiri) disela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10). Selain itu, Presiden juga menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam dan menerima Ketua Bersama Yayasan Bill and Melinda Gates, Melinda Gates. - (antarafoto)

    Nusa Dua, Kominfo- Presiden  Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), Takehiko Nakau, menilai bahwa secara umum kondisi ekonomi makro sangat kuat, dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 5% atau di atas pertumbuhan internasional sebesar 3%.

    “Jadi, mereka mengatur kondisi makro ekonomi yang stabil,” kata Takehiko Nakao usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi)  di sela-sela acara Annual Meetings IMF-World Bank Group, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018) siang.

    Sementara merosotnya nilai tukar rupiah, Presiden ADB itu menilai, bahwa nilai tukar mata uang Indonesia itu telah mengalami depresiasi yang berlebihan, dan tidak menunjukkan nilai fundamentalnya.

    “Itu karena sentimen spekulatif, karena efek kebijakan cadangan federal (Bank Sentral AS), dan beberapa masalah karena alasan lain, maksud saya dalam ekonomi makro yang muncul,” jelas Takehiko.

    Tawarkan Pinjaman

    Mengenai pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, Presiden ADB mengakui telah menawarkan bantuan pinjaman sebesar 1 miliar dollar AS untuk penanganan paska gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, akhir September lalu.

    “Jadi, 5 ratus juta dukungan anggaran, dan 5 ratus juta dukungan proyek untuk air, sanitasi, listrik, jembatan, sekolah dan sebagainya,” kata Takehiko.

    Mengenai kemungkinan pinjaman di atas 2 miliar dollar AS, Takehiko menilai itu hal yang biasa, dan akan diproses di dalam dewan direktur ADB.

    “Kami perlu persetujuan dewan untuk ini, tetapi kami ingin memproses pinjaman ini dengan cepat,” ucap Takehiko. 

    Berita Terkait

    Presiden Optimistis Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Tumbuh Baik

    Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak di sektor jasa keuangan tetap waspada tehadap cepatnya pergerakan ekonomi global da Selengkapnya

    Perkuat Sistem Logistik di Indonesia, Wapres Dorong Cari Model Terbaik

    Wapres menyampaikan, riset ini sangat krusial diinisiasi oleh pelaku usaha sebagai pihak yang paling memahami kondisi di lapangan. Selengkapnya

    Serahkan Bantuan Program Indonesia Pintar, Presiden: Semua Harus Sekolah

    Guna mewujudkan hal tersebut, Presiden mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memberikan bantuan dalam bidang pendidikan. Selengkapnya

    Akselerasi Sektor Ekonomi Digital, Indonesia Dapat Pujian Bank Dunia

    Indonesia menjadi sebuah model emerging country yang pertumbuhannya baik. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA