FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    26 09-2018

    2364

    Pelatihan ITU Regional Bahas Perencanaan Jaringan IoT

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Bandung, Kominfo - Pelatihan Perencanaan Jaringan Internet of Things (IoT) menjadi salah satu rangkaian even dalam Peringatan Hari Bhakti Postel ke-73. Pelatihan yang berlangsung hingga 28 September 2018 itu merupakan bagian kegiatan Regional International Telecommunication Union (ITU).

    Penyelenggaraan pelatihan itu hasil kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan ITU yang didukung oleh Departemen Komunikasi dan Seni Pemerintah Australia.

    Direktur Jenderal SDPPI Kementerian Kominfo Ismail menyatakan pelatihan itu ditujukan untuk memahami proses dan pendekatan baru dalam perencanaan jaringan IoT masa depan, termasuk implementasi spektrum dan isu kebijakan, teknologi dan infrastruktur, presentasi teknologi dan peta jalan, strategi teknologi, serta aplikasi dalam kota pintar berkelanjutan (Smart Sustainable City).

    "Kita sekarang memasuki era revolusi digital, era keempat revolusi industri. Dan, revolusi industri keempat merepresentasikan cara-cara baru dimana teknologi menyatu dengan masyarakat," katanya saat membuka pelatihan di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/09/2018).

    Menurut Ismail, revolusi industri pertama ditandai dengan penemuan mesin uap, kemudian yang kedua adalah periode pertumbuhan industri dan listrik dari yang sudah ada sebelumnya. Revolusi ketiga, lanjut Ismail, mengacu pada kemajuan teknologi dari perangkat elektronik dan mekanik analog hingga teknologi digital yang tersedia saat ini. 

    "Dalam fase revolusi industri keempat,  layanan digital telah mempengaruhi cara-cara orang dalam mengambil keputusan, berinteraksi, dan meningkatkan jumlah bisnis baru yang muncul yang mencakup inovasi dan efisiensi," tutur Ismail.

    Saat ini, pertumbuhan penggunaan ponsel dan IoT telah hadir dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini ponsel telah menjadi perangkat paling penting untuk mengakses internet, dan mayoritas lalu lintas online sekarang berasal dari ponsel.

    "Mengutip data Statista, penyedia data statistik online dari Jerman, pada 2016 hampir 18 miliar perangkat berbasis internet terhubung dan telah menciptakan konsep inovatif seperti rumah pintar," jelas Ismail.

    Sebagian besar negara, kata Ismail, mengakui peran teknologi komunikasi dan telekomunikasi, termasuk IoT adalah bagian sangat penting dan menjadi salah satu faktor keberhasilan mempromosikan pembangunan negara.

    Arah Kebijakan TIK

    Peran teknologi informasi dan komunikasi telah membuktikan pencapaian besar dalam peningkatan kemajuan, tidak hanya dalam ekonomi, tetapi juga dalam perkembangan politik dan sosial. Seperti negara lain, Indonesia juga telah mempromosikan TIK untuk kesejahteraan masyarakat.

    “Dengan mempertimbangkan tujuan-tujuan ini, Kementerian Kominfo (Republik Indonesia) menyadari bahwa kebijakan dan perencanaan standardisasi TIK adalah salah satu upaya terpenting untuk pengembangan TIK nasional,” jelasnya.

    Ismail menegaskan perencanaan jaringan, peta jalan, teknologi, standardisasi, keamanan, dan aplikasi terkait dengan IoT merupakan agenda penting bagi Indonesia untuk segera diimplementasikan.

    Dirjen SDPPI percaya bahwa pelatihan ini akan memberikan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi semua peserta yang berasal dari berbagai negara ini.

    Sementara itu, Syed Ismail Shah, Perwakilan ITU untuk Asia Tenggara dan negara anggota lainnya di Asia Pasifik menyampaikan terima kasih kepada Ditjen SDPPI, Kemkominfo atas terselenggaranya pelatihan ini.

    "Kemkominfo Republik Indonesia merupakan mitra penting ITU dalam penyelenggaraan pelatihan ini guna membangun kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan seperti ini," kata Ismail Shah.

    Syed Ismail Shah mengharapkan bisa mendapatkan masukan tentang pengalaman peserta dalam pelatihan ini serta saran-saran mengenai topik-topik yang ingin dibahas dalam pelatihan mendatang di kawasan ini.

    “Saya sangat senang melihat peserta lokal, dari industri dan pemerintah dari Indonesia, dan saya menyambut hangat Anda semua hari ini,” katanya.

    Pelatihan Perencanaan Jaringan IoT dimulai dengan pemaparan para narasumber, salah satunya Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika, Ditjen SDPPI Mochamad Hadiyana yang menyampaikan presentasi berjudul “IoT tecnology presentation and roadmap with objective: to present the technology and roadmap of Indonesia as a case study”.

    Training on Planning Internet of Things Networks ini diikuti 110 peserta dari berbagai negara, termasuk perwakilan instansi pemerintah dan perusahaan Indonesia, seperti PT. INTI, Telkomsel, Smarfren Telecom, XL Axiata, dan PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia.

    Dari sektor pendidikan hadir perwakilan dari Universitas Telkom, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung. Hadir juga dalam acara ini sejumlah pejabat eselon III dan IV serta staf di lingkunan Ditjen SDPPI.

    Berita Terkait

    Kolaborasi Negara ASEAN Bahas Penggunaan Spektrum Hingga Teknologi Baru

    Pertemuan itu membahas perkembangan 5G, perencanaan World Radiocommunication Conference (WRC), perubahan regulasi maupun perkembangan teknol Selengkapnya

    [Berita Foto] Pelantikan Kembali JPT Madya Kementerian Kominfo

    Pelantikan ulang itu dilakukan sebagai penanda penerapan organisasi dan tata kerja Kementerian Kominfo yang telah diperbarui. Selengkapnya

    Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan, Kominfo Kembangkan DiGiKa

    Penggunaan DiGiKa sudah banyak membantu pengelolaan administrasi keuangan, namun terus disempurnakan sesuai dengan kebutuhan. Selengkapnya

    Pemanfaatan Teknologi Digital Jadi Perhatian Pemimpin Negara Anggota G20

    Lewat Deklarasi Bali, pemimpin negara G20 sepakat mendukung pengembangan kerangka kerja inklusi keuangan yang memanfaatkan potensi digitalis Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA