FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 09-2018

    8856

    e-SIM Card akan masuk Indonesia, ini reaksi Menkominfo

    Kategori Sorotan Media | daon001

    JAKARTA  - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan agar masyarakat menunggu Kartu Subscriber Identity Module (SIM) Elektronik atau e-SIM Card masuk ke Indonesia.

    "Saya minta masyarakat untuk menunggu teknologi elektronik atau e-SIM masuk ke Indonesia. Saat ini pemerintah masih fokus pada kartu SIM atau SIM Card," katanya, kemarin. Rudiantara menegaskan saat ini Kominfo fokus pada manajemen agar dapat membuat industri layanan telekomunikasi seluler lebih efisien.

    "Nanti tunggu dulu. Kita saja sekarang masih ngurusin bagaimana me-manage SIM Card. Setelah registrasi prabayar, industri telah saving secara rata-rata sebesar Rp2 triliun per tahun," tandasnya.

    Menurutnya, keberadaan e-SIM Card berkaitan dengan teknologi, oleh karena itu, hal yang akan disiapkan adalah aspek manajemen. "Dengan e-SIM, secara fisiknya, tapi yang penting manajemen. Kita lihat saja nanti," paparnya.

    Setelah registrasi kartu SIM prabayar, Rudiantara menyatakan Kominfo sedang fokus pada proses registrasi IMEI di ponsel yang ditargetkan bisa direalisasikan pada tahun depan.

    "Dengan registrasi IMEI diharapkan bisa mempersempit penjualan ponsel di pasar gelap atau black market. Ke depannya, saat akan mengaktifkan kartu SIM di ponsel, operator akan mencocokkan IMEI dengan database di Kementerian Perindustrian," ungkapnya.

    Dalam catatan, Apple dan Samsung pernah meminta kepada asosiasi penyelenggara GSM (GSMA) untuk mendukung rencana implementasi e-SIM Card.

    Apple dan Samsung sama-sama ingin menciptakan standar SIM baru bernama e-SIM, yang bisa digunakan ke dalam perangkat dan bisa diprogram untuk berganti-ganti operator manapun.

    Beberapa operator global yang telah berminat terhadap standar kartu SIM baru itu di antaranya Vodafone, È, Telefonica (perusahaan induk O2), dan Hutchinson Whampoa di Inggris. Selain itu ada juga AT&T, Deutsche Telekom, Etisalat, KDDI, NTT DOCOMO, Orange, Ooredoo, TeliaSonera, Telstra, dan Turkcell.

    Di Indonesia, Indosat bersama dengan DoCoMo dan Giesecke & Devrient (G&D) telah sukses melakukan uji coba layanan M2M lintas negara menggunakan perangkat eSIM komersial milik DoCoMo.

    eSIM ditanamkan ke dalam perangkat M2M pada saat peralatan atau mesin masih dalam proses pabrikasi. Aktivasi eSIM akan dilakukan secara jarak jauh dengan profil berlangganan M2M yang dipilih yang tersedia pada operator lokal yang dipilih di mana perangkat akan digelar dan digunakan.

    Peralatan atau mesin yang telah tertanam eSIM dapat dikirim ke lokasi pelanggan M2M di seluruh dunia dan siap untuk dites ataupun langsung dapat menggunakan paket berlangganan pada negara tujuan. Paket berlangganan koneksi dapat diubah atau dimodifikasi secara jarak jauh setiap kali peralatan atau mesin berpindah dari satu negara ke negara lain.

    Teknologi eSIM memungkinkan pelanggan M2M multinasional meringkas integrasi antara lini produksi peralatan atau mesin dengan SIM Card cukup dengan hanya satu SIM Card tunggal, karena mampu beroperasi dalam koneksi jaringan seluler dimanapun dipenjuru dunia tanpa perlu mengganti SIM Card.

    Sumber Berita: www.indotelko.com

    Berita Terkait

    Menkominfo Yakin Indonesia Tangguh Hadapi Pandemi

    Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan keyakinan bahwa Indonesia akan dapat melalui masa Selengkapnya

    Menkominfo bahas strategi Indonesia untuk ekonomi digital di WEC

    Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menjelaskan lansekap dunia perusahaan rintisan dan ekonomi digital di I Selengkapnya

    Menkominfo: Indonesia lulus ujian dari gempuran informasi 2019

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan bangsa Indonesia bisa dikatakan lulus ujian dari gempuran informas Selengkapnya

    Laos Belajar Ke Indonesia Kembangkan Ekonomi Digital

    Pemerintah Republik Rakyat Demokratik Laos (Lao PDR) tertarik dengan cara Indonesia mengembangkan ekonomi digital. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA