FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    17 08-2018

    2155

    Menkominfo: Manfaatkan Asian Games untuk Jaga Persatuan Indonesia

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk menyukseskan perhelatan olah raga Asian Games 2018. Secara khusus kepada Duta Suporter Indonesia dan Peserta #DukungBersama Rudiantara mengajak saling mengenal dan berbaur untuk menjaga persatuan Indonesia. 

    "Kesempatan ini sangat langka, baru 56 tahun Indonesia kembali menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Belum tentu 56 tahun lagi akan jadi tuan rumah. Jadi manfaatkan momen ini untuk menjadi bagian peristiwa penting dan saling mengenal teman-teman dari daerah lain," katanya dalam Welcome Dinner untuk Pemenang Kampanye #DukungBersama #AsianGames2018 di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Kamis (16/08/2018) malam.


    Rudiantara juga mendorong peserta Kampanye #DukungBersama Asian Games 2018 dari berbagai provinsi di Indonesia untuk saling berkenalan dan berbaur dan bersatu.  "Manfaatkan untuk berkenalan satu dengan yang lainnya. Dari 34 provinsi masing-masing ada dua duta, belum lagi voternya. Bahkan kalau bisa dibuatkan games agar kita bisa berbaur semua, itulah Indonesia. Kita berbeda, kita adalah satu Indonesia.  Indonesia akan besar jika kita bersatu," katanya.

    Dalam kesempatan itu, Menteri Kominfo menjelaskan alasan penggunaan Jakarta - Palembang dalam Asian Games 2018. Meskipun kenyataan acara olahraga terbesar kedua itu berlangsung di sejumlah kota di Indonesia. 

    "Untuk multievent sport biasanya selalu menggunakan nama kota bukan negara. Yang menggunakan nama negara itu, kejuaraan sepakbola dunia, World Cup, itu Rusia. Tahun 2010 Olimpiade ada dimana?Tokyo bukan Jepang," jelasnya.

    Walaupun namanya Jakarta dan Palembang, Asian Games 2018 menurut Rudiantara adalah milik Indonesia.  "Jadi kita semua yang ada di Indonesia bukan hanya Jakarta dan Palembang memiliki kewajiban moral untuk menyukseskan Asian Games ini," ungkapnya.

    Menteri Kominfo menyatakan, Kementerian Kominfo berupaya melibatkan seluruh masyarakat Indonesia agar merasa memiliki dan menyukseskan Asian Games 2018. "Karenanya saya dan teman-teman di Kominfo dibantu Enda Nasution membuat aplikasi Duta Suporter Indonesia agar semua masyarakat di Indonesia merasa memiliki Asian Games," ungkapnya.

    Menurut Rudiantara, ukuran sukses penyelenggaraan Asian Games ada dua. Dan hal terpenting yang bisa dilakukan semua orang adalah mendukung atlet yang mewakili Indonesia dalam event olahraga itu.

    "Sukses Asian Games itu ada dua, pertama sukses kita menyelenggarakan dan kedua sukses prestasi. Itulah ada kuis mengenai atlet dari daerah, saya waktu itu minta tolong buatkan agar kita mendukung atlet yang mewakili Indonesia tapi berasal dari daerah-daerah. Dari Papua, Kalimantan, Sulawesi," paparnya.

    Menteri Kominfo mengharapkan agar seluruh pemenang dalam kampanye #DukungBersama untuk tetap saling kontak dan komit membangun persatuan. "Tolong jaga, diantara temanteman ini setelah pulang masih berkomunikasi satu sama lain. Entah bikin kelompok, kelompok yang bisa bisa merajut persatuan dan kesatuan  Indonesia," harapnya.

    Perkuat Kebersamaan dalam Keragaman

    #DukungBersama merupakan kampanye yang digagas oleh Menteri Kominfo untuk melibatkan seluruh bangsa Indonesia dalam memeriahkan Asian Games 2018. Kampanye itu terdiri dari sejumlah kegiatan promosi untuk melibatkan masyarakat antara lain Duta Suporter Indonesia, Dance Challenge, Virtual Run, Dance Competition Pesta Rakyat, ASN Sehat dan Writingthon.

    Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo menyatakan duta suporter dari 34 provinsi harus memanfaatkan undangan untuk menyaksikan Pembukaan Asian Games 2018 ini karena tidak semua memiliki kesempatan untuk menyaksikan langsung. 

    "Tulis semua soal Asian Games 2018. Tentang sportivitas, kebhinekaan, keberagaman. Dan sebarkan ke semua teman dan seluruh Indonesia agar saling kenal dengan budaya dan etnik yang beragam," katanya.

     

    Dirjen IKP mendorong peserta untuk menjadi duta internet sehat dan media sosial yang bijak dan cerdas. "Satu pesan kami di Kominfo mari bangun literasi media sosial. Perlu bijak dalam menggunakan medsos dan internet. Jadi duta internet sehat dan medsos cerdas," katanya.

    Plt.Direktur Pengelolaan Media Publik Sumiati menyebut total peserta sebanyak 272 orang dari 34 provinsi hadir. "Selain itu ada Kepala Dinas Kominfo dan Key Opinion Leader Media  sosial," ungkap Sumiati.

    Sumiati yang menjadi ketua panitia kegiatan merinci jumlah Duta Suporter Indonesia sebanyak 103 orang, Dance Challenge di media sosial 8 orang, Virtual Run 17 orang,  Dance Competition dalam Pesta Rakyat 15 kota sebanyak 67 orang. Selanjutnya peserta ASN Sehat  9 orang dan Writingthon 68 orang.

    Acara yang berlangsung dari sampai dengan Minggu (19/08/2018) itu dimulai dengan Welcoming Dinner di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Kamis malam. "Hari kedua, akan diisi dengan city tour ke Kota Tua dan Ancol sembari merayakan HUT Kemerdekaan ke-73 RI. Setelah itu juga kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah. Puncaknya pada hari Sabtu semua peserta akan mengikuti Pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno," kata Ketua Panitia Sumiati.

     

    Berita Terkait

    [Berita Foto] Menkominfo Audiensi dengan Diaspora Indonesia di Barcelona

    Menteri Budi Arie mendorong Diaspora Indonesia di Spanyol memberikan sumbangsih bagi Indonesia. Selengkapnya

    Dirjen IKP Kominfo: Jadikan Pemilu 2024 Momentum Perkuat Persatuan

    Seluruh lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama menjaga nama Indonesia sebagai negara demokratis melalui pelaksanaan Pemilu yang Selengkapnya

    Menkominfo Ingatkan Masyarakat Hormati Perbedaan Pilihan Politik

    Menkominfo mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut menjaga perdamaian dan persatuan bangsa, khususnya ketika beraktivitas di ruang digi Selengkapnya

    Kominfo Akan Wajibkan Publisher Gim di Indonesia Berbadan Hukum

    Kementerian Kominfo dipastikan tidak membentuk badan rating ini sendiri, namun menyerahkannya ke pihak ketiga agar bisa menjadi lembaga inde Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA