FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    11 08-2018

    2111

    Kelola Bandara Perlu Pertimbangkan Efisiensi dan Kepastian

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Tangerang, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai pengelolaan bandar udara perlu mempertimbangkan aspek efisiensi sebagai hal utama. Dari sisi pengguna bandara, satu hal yang menjadi perhatian Rudiantara adalah masalah kepastian untuk setiap proses di lingkungan bandara. 

    "Pengalaman saya sebagai pengguna bandara, yang penting itu adalah efisiensi. Apalagi jika bandaranya memang tidak didesain sebagai bandara transit," katanya saat memberikan keynote speech dalam Seminar Internasional Airport of The Future: Smart Connected Airport in Disruptive Era di G 600 Angkasa Pura II Cengkareng, Tangerang, Banten, Sabtu (11/08/2018).

    Berkisah tentang pengalaman menjadi pengguna fasilitasi Bandara Soekarno - Hatta, Rudiantara menyatakan perspektif pelanggan sangat penting diperhatikan untuk mengelola bandara agar menjadi lebih baik. Salah satu yang menjadi penekanannya adalah soal kepastian.  "Ironinya kita tahu kapan kapan pesawat landing dan take off. Tapi tidak ada kepastian berapa menit lagi kita mau take off," jelasnya. 

    Menurut Menteri Kominfo, mengelola airport dengan ekosistemnya sama seperti mengelola sistem logistik. "Pengelolaan yang tidak efisien akan membawa banyak implikasi. Makin lama di airport cost-nya makin tinggi dan implikasinya kemana-mana. Misalnya kalau waktu tunggu lebih lama, maka orang akan cari wifi, kemudian akan butuh tempat untuk makan," katanya. 

    Rudiantara menyatakan Bandara Soekarno Hatta selayaknya dikelola secara efisien bukan menjadi bandara transit seperti Changi atau Doha. "Bagaimana bisa mengatur agar langsung cepat terbang tanpa berlama-lama. Makin cepat terbang makin efisien," katanya.

    Namun demikian, Menteri Kominfo mengakui salah satu tantangan dalam mengelola bandar udara adalah integrasi proses bisnis yang sangat kompleks. "Permasalahan yang dihadapi di Indonesia belum terintegrasinya bussiness process secara seamless, secara keseluruhan. Tantangan bagi kita bagaimana mengintegrasikan bussiness process," katanya.

    Integrasi, menurut Rudiantara hanya bisa dilakukan ketika sekat dan ego sektoral dihilangkan. Setiap stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan bandara harus terbuka.  "Keterbukaan antarelemen penting.  Solusinya bukan dari teknologi, jangan dewakan teknologi. Untuk membuat setiap hal menjadi lebih pasti harus mulai hilangkan ego sektoral yang bisa dimulai dari berbagi informasi. Buka semua API, jangan takut diambil yang lain. Semua yang ada di ekosistem terbuka semua," paparnya.

    Rudiantara sekali lagi menekankan bahwa permasalahan bukan di aspek teknologi. Namun yang lebih penting adalah proses bisnis. "Kalau tadi di depan (lokasi pameran, red.) sudah ada penerapan bing data atau internet of everything (IoT), tapi itu cuma di hangar untuk kargo. Padahal pengelolaan bandara masih lebih dari itu," ungkapnya. 

    Menteri Kominfo menegaskan teknologi hanyalah alat bantu dan kunci pemanfaatan teknologi ada pada proses bisnis yang jelas. "Jangan dewakan teknologi, itu cuma alat. Bagaimana kita bisa ubah proses bisnis dan membuat proses bisnis baru itu yang lebih penting," tandasnya.

    Bahkan Rudiantara menyarankan agar dibuat hackaton yang membuat solusi keseluruhan dalam pengelolaan bandara. "Mungkin nanti Pak Awal bisa buat hackaton, yang bisa menjadi solusi untuk seluruh proses bisnis di ekosistem bandara. Mulai dari pengelolaan penumpang, kargo, airnav dan semuanya," usulnya.

    Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menegaskan [engelolaan bandara memang tidak sekadar memperhatikan aspek hard infrastructure, hal yang perlu dipertimbangkan adalah soft infrastruktur.

    "Kita tidak bisa melihat dari sisi layanan airport saja secara fisik, namun bagaimana antar titik di bandara itu saling terhubung, salah satunya dengan teknologi," katanya. 

    Seminar sehari Airport of The Future: Smart Connected Airport in Disruptive Era digelar dalam rangkaian Peringatan Ulang Tahun ke-34 Angkasa Pura II. Dalam sesi sebelumnya hadir pembicara Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. 

    Berita Terkait

    Awas Hoaks! Bantuan Dana Peserta BPJS Kesehatan

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata informasi bantuan dana Rp125 juta untuk peserta BP Selengkapnya

    Kominfo Ajak Masyarakat Dukung Pertandingan Piala Dunia U-17

    Gelaran itu menjadi salah satu peluang untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam kancah global. Selengkapnya

    [Berita Foto] Pelantikan Dirut BAKTI Kementerian Kominfo

    Sebelumnya Fadhilah Mathar menjabat sebagai Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Kementerian Kominfo. Selengkapnya

    Dirjen PPI: Digitalisasi Penyiaran Peluang Lahirkan Konten Kreator Baru

    Digitalisasi penyiaran meningkatkan kualitas siaran yang diharapkan dapat mempertahankan kepemirsaan televisi di tengah pesatnya perkembanga Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA