FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 06-2018

    4200

    Hari Keluarga Nasional XXV Tahun 2018: Cinta Keluarga, Cinta Terencana

    Kategori Artikel GPR | jabbar

    Jakarta -Melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014, tanggal 29 Juni ditetapkan sebagaiHari Keluarga Nasional (Harganas). Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi. Keluarga sebagai soko guru bangsa, keluarga sebagai wadah utama dan pertama dalam membina anak-anak.

     

    Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan selalu berpesan bahwa sesibuk apapun kita, selalu sempatkan waktu bersama keluarga karena keluarga penting sekali, mereka selalu memberikan semangat ketika kita menghadapi berbagai tantangan. Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera jika keluarga-keluarga memiliki ketahanan.

     

    Tema Harganas XXV tahun 2018 adalah, “Hari Keluarga : Hari Kita semua” dengan membawa tagline “Cinta Keluarga Cinta Terencana” bahwa peringatan hari keluarga dimaksudkan agar maknanya dapat dipahami oleh seluruh keluarga dan benar-benar bisa dinikmati. Hari keluarga mengingatkan kembali tentang pentingnya mencintai dalam keluarga dan perencanaan dalam membangun keluarga. Puncak peringatan Harganas tahun 2018 akan diselenggarakan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 7 Juli 2018.

     

    Plt. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sigit Priohutomo mengungkapkan, “Peringatan Harganas memiliki tujuan meningkatkan peran serta pemerintah dan pemerintah daerah, mitra kerja dan swasta, tentang pentingnya penerapan 8 fungsi keluarga (agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan  lingkungan) dan pembentukan karakter sejak dini, untuk mewujudkan pelembagaan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Dengan konsep pendekatan keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi,” ungkap Sigit.

     

    Konsep pendekatan keluarga yang digunakan yakni : Keluarga Berkumpul (meluangkan waktu tanpa disibukkan dengan gawai (gadget), televisi, atau alat elektronik lainnya), Keluarga Berinteraksi (meluangkan waktu berkumpul dan saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas), Keluarga Berdaya (keluarga mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk membuat diri dan keluarganya tidak bergantung pada pihak lain) serta, Keluarga Peduli dan Berbagi (keluarga yang mampu dan lebih beruntung mempunyai kepedulian dan keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain).

     

    Plt. Kepala BKKBN Sigit Priohutomo menyampaikan, “Saya mengajak masyarakat untuk memperhatikan pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, dengan menerapkan 8 Fungsi keluarga secara optimal. Keluarga harus memperhatikan pola asuh anak dan memberikan kebutuhan kesehatan, kasih sayang, cinta dan pendidikan yang sebaik-baiknya, kepada keluarga yang memiliki balita harus penuhi asupan gizi anak mulai dari 1000 hari pertama kehidupan ” jelas Sigit.

     

    Sebagai salah satu lembaga pemerintah yang menangani urusan tumbuh kembang anak-anak Indonesia, BKKBN telah mengembangkan Program Pembangunan Keluarga. Hal ini sesuai dengan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang menetapkan bahwa kebijakan pembangunan keluarga dilaksanakan melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan delapan fungsi keluarga secara optimal.

     

    BKKBN telah mengembangkan Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI), Orangtua Hebat, Bina Keluarga Remaja, Program Generasi Berencana (GenRe) yang dikembangkan melalui Pusat Informasi Konseling (PIK) di sekolah, kampus dan masyarakat, Program Bina Keluarga Lansia (BKL) dan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui  Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).

     

    #HariKeluarga

    *BKKBN

    Berita Terkait

    BKKBN: Hari Keluarga Nasional 2023 Jadi Momentum Penguatan Peran Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting

    Selengkapnya

    Hari Keluarga Nasional Jadi Momentum Gotong Royong Atasi Masalah Stunting

    Selengkapnya

    Hari Keluarga Nasional KE-27: Momen Keluarga Indonesia Bangkit dari Covid-19

    Pandemi Covid-19 melanda dunia, memberikan dampak besar untuk kehidupan keluarga-keluarga di Indonesia. Di sisi lain, situasi ini justru mer Selengkapnya

    Hari Keluarga, Hari Kita Semua

    Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA