Indonesia Akan Ukir Sejarah Baru Layanan Digital Terpadu
Pelayanan publik ke depan menerapkan konsep terpadu dalam melayani perjalanan hidup manusia, moments of life. Seperti di luar negeri, layan Selengkapnya
Islamabad, Kominfo - Setelah berbicara di Parlemen Pakistan, Presiden Joko Widodo melakukan Pertemuan dengan Presiden Pakistan Mamnoon Hussain di Istana Kepresidenan Aiwan-e-Sadr, Islamabad, Pakistan, Jumat (26/01/2018) malam.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Mamnoon, Presiden menyampaikan bahwa sejak pemberlakuan Preferential Trade Agreement (PTA) di tahun 2013, nilai perdagangan Indonesia dan Pakistan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dari USD1,6 Miliar di tahun 2013 menjadi USD2,1 Miliar di tahun 2016.
“Saya mengharapkan kedua negara dapat semakin mempererat hubungan dagang dengan memperdalam PTA,” ucap Presiden.
Di awal pertemuan, Presiden mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan adalah sahabat lama yang telah terjalin berpuluh tahun yang lalu. Sejak masa kemerdekaan Indonesia dan juga sejak menginisiasi Konperensi Asia Afrika, Presiden mengharapkan agar kedekatan sejarah kedua negara ini dapat dikembangkan menjadi kerja sama nyata untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di kedua negara.
Selain itu, Indonesia dan Pakistan juga memiliki banyak kesamaan sebagai dua negara berpenduduk Muslim yang besar dan sama-sama negara demokrasi.
“Saya berkeyakinan, kesamaan ini dapat bekerja sama untuk mendorong kerja sama dunia Islam, mempromosikan Islam moderat serta persatuan ummah, membantu perjuangan bangsa Palestina, meningkatkan ekonomi umat seperti sertifikasi halal, bisnis berbasis syariah,” ucap Presiden.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan jamuan santap malam kenegaraan bersama Presiden Pakistan dan Ibu Negara Pakistan Begum Mahmooda Mamnoon. Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri.
Sumber:
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin
Pelayanan publik ke depan menerapkan konsep terpadu dalam melayani perjalanan hidup manusia, moments of life. Seperti di luar negeri, layan Selengkapnya
Menteri Anas juga mengusulkan dua hal yang dapat ditempuh sebagai penguatan kolaborasi Indonesia-Australia. Selengkapnya
Jam kerja instansi pemerintah dan jam kerja pegawai ASN di bulan Ramadan sebanyak 32 jam 30 menit dalam 1 minggu dan ini tidak termasuk jam Selengkapnya
Presiden juga menyambut baik penandatanganan MoU antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan National Capital Authority pada Februari lalu. Selengkapnya