FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    24 01-2018

    2240

    Impian Warga Tujuh Desa di Tabalong Terwujud, Jaringan Telepon Jangkau Pelosok

    Kategori Sorotan Media | Ayu Yuliani
    Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, Ismail, didampingi Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani, anggota DPR RI Komisi I H Syaifullah Tamliha, Vice President North Region XL Axiata Desy Sari Dewi menggunting pita saat peresmian BTS Desa Purui

    Kesulitan akses telekomunikasi selama puluhan tahun yang mendera warga di tujuh desa pelosok Tabalong, kini bisa teratasi.

    Dibangunnya tujuh Base Transmission Station (BTS), membuat impian warga untuk bisa menikmati jaringan telepon terwujud.

    BTS untuk daerah blankspot yang tidak tercover BTS komersil ini dibangun di tiga kecamatan yang tersebar di tujuh desa.

    Masing-masing untuk kecamatan Jaro berada di Desa Purui. Kecamatan Muara Uya di Desa Binjai, Desa Sei Kumap dan Desa Salikung.

    Untuk Kecamatan Bintang Ara berada di Desa Panaan, Desa Hegarmanah dan Desa Dambung.

    Menandai berfungsinya BTS tersebut peresmian dilakukan secara simbolis oleh Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, Ismail, di Desa Purui, kecamatan Jaro, Selasa (23/8/2018).

    Peresmian juga dihadiri Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani, anggota DPR RI Komisi I H Syaifullah Tamliha, Vice President North Region XL Axiata Desy Sari Dewi dan pejabat lainnya.

    Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, Ismail, dalam sambutannya, mengakui bila Tabalong salah satu kabupaten yang sangat aktif untuk mengejar keberadaan BTS agar bisa terbangun untuk kepentingan masyarkat.

    "Surat yang kami terima kebanyakan dari kepala dinas, tetapi untuk Kabupaten Tabalong suratnya langsung ditandatangani oleh bupati langsung. Sangat luar biasa sekali Bupati Tabalong yang berusaha untuk menyiapkan infrastruktur ini," ungkap dirjen.

    Dalam kesempatan ini, Ismail, juga menyampaikan dengan keberadaan BTS di tujuh titik ini bisa membantu warga setempat dalam rangka meningkatkan ekonomi.

    Dalam kesempatan ini, Ismail, juga menyampaikan dengan keberadaan BTS di tujuh titik ini bisa membantu warga setempat dalam rangka meningkatkan ekonomi.

    "Jadi adanya BTS ini tidak hanya untuk komunikasi dengan sanak saudara, tetapi juga bisa membantu mensejajarkan kecerdasan anak, atau membantu petani untuk meningkatkan pendapatan,'ujarnya.

    Karena menurutnya, keberadaan BTS ini merupakan langkah awal untuk warga desa bisa memanfaatkan infrastruktur yang dibangun Pemkab Tabalong melalui jaringan telekomunikasi.

    Sementara Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani, menegaskan, adanya BTS ini menjawab persoalan telekomunikasi yang puluhan tahun sangat sulit bisa dinikmati warga di tujuh desa.

    "Berdirinya BTS ini sungguh merupakan berkah bagi masyarakat Tabalong, karena tujuh desa ini sudah puluhan tahun sejak Tabalong berdiri hubungan telekomunikasi di desa terpencil ini sangat buruk sekali. Sehingga potensi desa tersebut tidak pernah terangkat," kata bupati.

    Sehingga dengan jaringan telekomunikasi yang sudah menjangkau kawasan pelosok ini diharapkan bisa mengangkat potensi desa di Tabalong.

    Ditambahkan bupati, selain di tujuh desa ini pihaknya juga sudah mengusulkan untuk kembali bisa menbangun 15 BTS.

    Apabila 15 BTS bisa dibangun lagi, maka persoalan telekomunikasi di Kabupaten Tabalong benar-benar bisa dituntaskan.

    Terpisah, Vice President North Region PT XL Axiata, Desi Sari Dewi mengatakan, pihaknya kini lebih mengutamakan pembangunan di desa terpencil yang belum memiliki akses jaringan telepon.

    "Dalam 2 tahun terakhir, kami telah membangun BTS di kota-kota terpencil seperti di Sulawesi Tenggara, Tarakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pemerataan ekonomi melalui komunikasi," kata Desi.

    Langsung Telepon ke Sulawesi Tenggara

    UJI coba penggunaan sinyal telepon dari BTS Desa Purui kecamatan Jaro, langsung dilakukan setelah peresmian dilakukan.

    Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, Ismail beserta Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani langsung melalukan teleconference ke Desa Konawe, Sulawesi Tenggara.

    Suara dari telepon pun terdengar jelas sehingga komunikasi bisa dengan lancar dilakukan meski dengan tujuan ke luar pulau.

    Lancarnya layanan telekomunikasi ini pun sangat disyukuri warga yang sudah bisa menikmati untuk menelpon menggunakan telepon genggamnya.

    Seperti yang disampaikan, Topan, salah seorang warga Desa Purui. Menurutnya, masuknya sinyal ke desa mereka sangat membantu dirinya dalam melakukan pekerjaan.

    "Sangat terbantu, karena kalau kerja saya harus nunggu konfirmasi dari teman, jadi saya perlu sinyal untuk menelpon," ucapnya.

    Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa Namun. Dirinya sangat bersyukur dengan adanya BTS karena mempermudah untuk saling berbagi informasi.

    "Kalau dulu, warga desa perlu menempuh 3 kilometer menuju arah luar desa menggunakan sepeda ataupun ojek hanya untuk bisa menelpon," ujar Arbain. (*/aol)

    Sumber: http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/01/23/impian-warga-tujuh-desa-di-tabalong-terwujud-jaringan-telepon-jangkau-pelosok?page=all

    Berita Terkait

    Dirjen APTIKA: Smartphone Dipakai yang Bermanfaat Jangan Sebar Hoaks

    Merdeka.com - Perkembangan digital saat ini setidaknya dapat membuat orang untuk semakin kreatif terhadap peluang bisnis yang ada. Misalnya Selengkapnya

    Koster: Warga Buleleng Segera Bisa Nikmati Siaran Televisi Tanpa Parabola

    Keluhan masyarakat Buleleng yang selama ini kesulitan mengakses siaran televisi gratis tampaknya mendapat perhatian serius dari Gubernur Bal Selengkapnya

    BAKTI Janjikan Awal 2019 Seluruh Indonesia Terhubung Jaringan Serat Optik

    Jakarta - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI) optimis satelit Palapa Ring yang menghubungkan jaringan serat optik nas Selengkapnya

    Dapat Missed Call dari Luar Negeri Jangan Telepon Balik, Ini Bahayanya

    Beberapa bulan ke belakang beberapa warganet di Indonesia dibikin bingung tentang mendapat panggilan atau missed call dari luar negeri yang Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA