FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    11 12-2017

    1314

    XL Axiata Tergabung dalam Pembangunan SKKLTiga Negara

    Kategori Sorotan Media | Ayu Yuliani

    Infrastruktur menjadi perhatian utama XL Axiata dengan mengalokasikan 70 persen belanja modal untuk infrastruktur.

    Sejalan dengan strategi XL Axiata menjadi digital company, perusahaan memutuskan bergabung dalam pembangunan jaringan SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Australia-Indonesia-Singapura, menuju internet global.

    Hal tersebut disampaikan Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bahwa SKKL Australia-Indonesia-Singapore yang menghubungkan Australia dengan Singapura dan melalui perairan Indonesia dengan Anyer di wilayah Banten sebagai titik pendaratan (landing point) akan menyediakan alternatif akses internet dari Indonesia ke jaringan global melalui Australia. Hingga saat ini proses pembangunan jaringan sepanjang 4.600 km ini masih berjalan dan siap untuk beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2018.

    Bersama Dian, hadir Chairman Vocus Group, Vaughan Bowen, CEO Alcatel Submarine Networks, M. Phillippe Piron, dan Menteri Komunikasi & Informatika Rudiantara meresmikan pembangunan proyek infrastruktur jaringan ini di Ritz Carlton Hotel Mega Kuningan Jakarta (11/12/2017).

    "Keberadaan SKKL Australia–Indonesia-Singapore ini merupakan sarana infrastruktur yang sangat strategis bagi perkembangan industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia karena menyediakan konektifitas berkapasitas  besar ke Singapura dan terutama ke Australia yang selanjutnya bisa menjadi jalur alternatif ke jaringan global," kata Dian.

    Dengan kapasitas mencapai 30 terabits untuk jalur Jakarta dan Singapore serta 20 terabits antara Jakarta - Perth, berarti SKKL ini mampu menyediakan kapasitas hingga 6 kali lipat dari total kapasitas jaringan internasional dari Indonesia yang ada saat ini. Ini memperkuat jaringan XL Axiata yang telah membangun 340 kota jaringan 4G dan 400 kota 3G.

    Dian menambahkan, ketersediaan kapasitas/bandwidth yang sangat besar ini tentunya juga akan dapat dinikmati pelanggan XL Axiata, termasuk pelanggan korporasi dan penyedia jasa layanan internet di Indonesia. Selain itu, menurutnya, rute alternatif melalui Australia yang saat ini masih sangat terbatas, juga akan mengurangi ketergantungan terhadap Singapura yang hingga saat ini merupakan jalur utama untuk menyalurkan trafik dari Indonesia ke jaringan global dan rawan dengan gempa bumi.

    Dengan demikian, apabila jaringan internet yang melalui Singapura terjadi gangguan, maka akses Internet dari Indonesia menuju jaringan global tidak akan ikut terganggu karena tersedia pilihan untuk bisa dialihkan melalui jalur alternatif tersebut.

    Rudiantara menyebut jaringan ini menjadi kebutuhan penting ditengah pertumbuhan luar biasa selular apalagi mayoritas penggunaan saat ini untuk data. "Penggunaan jaringan pada 2005 sekitar 4,7 terabits per second, tahun 2014 melonjak 45 kali menjadi 211,3 terabits per second," imbuhnya menyebut data McKinsey Global Institute 2016.

    Chairman Vocus Group Vaughan Bowen mengatakan keberadaan jaringan ini sangat penting untuk mendukung perkembangan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia, dan untuk kali pertama, ini merupakan sebuah hub di tengah arus trafik yang menghubungkan antara Asia dan Amerika Utara dan bukan menjadi sebuah akhir dari jaringan fiber optik yang ada di kawasan tersebut.

    Dalam proyek yang dikerjakan oleh Alcatel Submarine Network (ASN) ini, XL Axiata turut serta sebagai landing partner, administrator, dan perwakilan SKKL Australia-Indonesia-Singapore di Indonesia.

    Dengan bertambahnya ketersediaan kapasitas bandwidth melalui SKKL Australia-Indonesia-Singapore ini akan memberikan dampak yang signifikan terutama dalam struktur biaya akses internasional melalui rute selatan antara Indonesia dan Australia menuju Amerika yang saat ini masih terbatas. Jalur internet global melalui Australia ini juga lebih aman dibandingkan melalui Luzon Strait, Filipina yang rentan dengan gempa bumi.

    Selain kapasitas yang besar dan rute alternatif selain melalui Singapura, secara teknis keunggulan SKKL ini bisa dilihat dari spesifikasinya, antara lain memiliki 4 Fibre Pairs yang menyediakan fleksibikitas koneksi, monitoring 24 jam, 7 hari seminggu (24/7) dan DC yang menghubungkan antara Australia dan Singapore

    Penyediaan SKKL Australia-Indonesia-Singapore ini juga merupakan langkah XL Axiata dalam memenuhi komitmen menyediakan infrastruktur untuk akses internet global yang lebih baik sehingga bisa mendukung visi pemerintah dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin banyak alternatif akses ke jaringan internet global, maka akan bisa mendorong tersedianya pilihan jalur yang terbaik, termasuk dari sisi ekonomi dan bisnis, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi penyediaan layanan internet yang berkualitas dengan tarif yang semakin terjangkau.

    Editor : Eva Martha Rahayu

    Sumber: https://swa.co.id/swa/trends/xl-axiata-tergabung-dalam-pembangunan-skkltiga-negara

    Berita Terkait

    Pesan Nilai Perjuangan-Kebersamaan dalam 4 Seri Prangko

    Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, pemerintah me Selengkapnya

    Kominfo Gelar 3 Program Pelatihan Digital secara Online

    Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) meluncurkan tiga program pelatihan bidang digital. Program-progam ini disebut bertujuan un Selengkapnya

    ASN Diminta Tanamkan Nilai Pancasila

    Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam Selengkapnya

    Kominfo Ajari Pedagang Pasar Tangkal Penipuan Online

    Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan pendampingan literasi digital kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA