Tepis Hoax, Registrasi Kartu Prabayar Tri Diumumkan Lebih Awal

"Kami sudah lakukan uji coba. Kami juga tidak tahu begitu mendekati tanggal 31 Oktober, beredar hoax seperti ini," kata Corporate Communication 3 Arum Prasodjo di Jakarta, Rabu, 1 November 2017.

Ia menuturkan provider 3 telah mengumumkan kepada seluruh pelanggan mereka melalui berbagai media yang dimiliki mengenai aturan tersebut sejak 14 Oktober 2017. Isinya, kata dia, informasi yang diberikan kepada pelanggan, bahwa mereka diwajibkan untuk mendaftar ulang menggunakan nomor induk kependudukan dan kartu keluarga, yang akan dicocokkan ke database Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.Pelanggan bisa mendaftarkan kartu prabayar mereka melalui SMS, maupun melalui portal 3.

Total pelanggan 3 sejauh ini mencapai 59,2 juta pelanggan, dan 99 persen di antaranya ada pelanggan kartu prabayar. "80 persen pelanggan Tri adalah pengguna Internet aktif," ucapnya.

Sejauh ini, animo masyarakat cukup tinggi untuk melakukan registrasi ulang kartunya. Bahkan, kabar hoax yang menyebut server operator bakal down juga tidak terbukti.

"Sistemnya berjalan lancar. Pendaftaran juga masih panjang waktunya. Kalau masih gagal masih banyak cara," ucapnya.

Menurut dia, aturan ini akan menguntungkan pelanggan dan operator. Selain itu, data pelanggan juga akan dijaga kerahasiaannya karena operator terikat undang-undang telekomunikasi dan 3 sudah ISO 27001, yang mewajibkan kerahasiaan data pelanggan.

"Aturan ini akan membuat kami mempunyai pelanggan yang berkualitas. Sebab, tidak ada data yang palsu," ujarnya.

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1030241/tepis-hoax-registrasi-kartu-prabayar-tri-diumumkan-lebih-awal