FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    23 10-2017

    2376

    Bersiap Transformasi Digital, Kominfo Cari Bakat Keamanan Siber Terbaik

    Kategori Berita Kominfo | ivon001
    Direktur Keamanan Informasi, Ditjen Aptika, Kementerian Kominfo, Aidil Chendramata, saat memberikan sambutan pembuka pada audisi dalam program Born to Protect yang ketiga diselenggarakan di Kampus STIKI Malang, Sabtu (21/10/2017).

    Malang, Kominfo - Kementerian Komunikasi dan Informatika bergerilya mencari sumberdaya manusia tangguh gladiator muda bidang cyber security.   Direktur Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi dan Informatika Kemkominfo Aidil Chendramata menyatakan kegiatan pencarian bakat IT/Cyber Security merupakan bagian upaya mendukung transformasi digital, khususnya dalam pengamanan sistem dan infrastruktur teknologi informasi. 

    "Dari Born to Protect ini diharapkan bakat-bakat terbaik yang dapat dibina agar dapat menjadi SDM yang tangguh untuk menghadapi riuhnya serangan cyber akhir-akhir ini, sekaligus terjun langsung mendukung industri-industri ekonomi dalam upaya transformasi digital," katanya dalam Audisi Program Born to Protect  ketiga di Kampus STIKI Malang, Jawa Timur, Sabtu (21/10/2017).

    Menurut Direktur Keamanan Informasi, kebutuhan SDM yang memiliki kemampuan dalam mengatasi ancaman serangan Cyber di Indonesia sangat tinggi. Sementara jumlah SDM yang tersedia masih sangat minim. "SDM yang dibutuhkan bukan hanya yang memiliki pengetahuan IT atau Cyber Security saja, mereka juga harus memiliki kualitas, kapasitas, dan kemampuan. Born to Protect ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi pemenuhan SDM di bidang IT," jelasnya.

    Secara khusus, Direktur Keamanan Informasi menyebut, tugas Kementerian Kominfo lebih pada mengawasi serangan dunia maya yang ditujukan pada fasilitas milik pemerintah dari beragam tujuan serangan. “Bisa jadi terorisme atau kritikal, mereka ingin menunjukkan kemampuannya serta membuktikan kehandalannya di bidang TI,” katanya.

    Untuk mengurangi dampak serangan di dunia maya, menurut Direktur Aidil, pihaknya sudah menyiapkan perangkat aturan, baik melalui Undang Undang maupun turunannya berupa Peraturan Pemerintah (PP). “Selain itu, infrastruktur IT dan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait aturan yang berkaitan dengan IT,” jelasnya.

     

    Libatkan Talenta Muda

    Di era digital, kebutuhan SDM keamanan siber dengan kemampuandan kapabilitas untuk menjadi bagian dari Cyber Security Nasional. CEO PT. Xynexis International Eva Noor mengungkapkan kerja bersama Kominfo telah dilakukan di 2017. “Kami melakukan awareness di 5 kota dalam mensosialisasikan program yang digagas. Dan dengan harapan terus berlanjut pada kota-kota lain ditahun berikutnya,” katanya.

    Lebih lanjut Eva menyebutkan kegiatan itu ditujukan mengajak seluruh lapisan masyarakat luas, khususnya para generasi muda yang tertarik dengan program kemanan siber. “Khusus program pencarian bakat di Cyber Security ini, tidaklah harus mengerti IT. Karena dengan memiliki ketertarikan saja sudah cukup yang kemudian akan dihimpun dan diberikan training khusus di bootcamp yang akan di selenggarakan 2 minggu pada tahapan kedua dalam menjaring para kandidat,” terangnya.

    Pencarian bakat Born To Protect mencakup semua warga negara Indonesia yang  berumur 16 tahun keatas dan yang berpendidikan menengah atas, hingga perguruan tinggi. “Semua tentu akan ada test awal. Walau kandidat yang ikut hanya berbasis berpendidikan sekolah menengah atas dan tidak berlanjut keperguruan tinggi,namun berbakat dan punya ke inginan kuat, kenapa tidak mungkin itu yang bisa menjadi kandidat utama,” papar Eva.

    Roadshow Born To Protect Malang diikuti sebanyak 897 peserta mahasiswa dan masyarakat umum. Sebanyak 672 peserta melakukan registrasi online dan 225 peserta melakukan pendaftaran offline. Dari roadshow itu, ditargetkan terseleksi 100 orang terbaik yang akan mendapatkan pembinaan character building serta training khusus berstandard internasional.

     “Pembinaan karakter ini di anggap perlu karena banyak orang cerdas dan memiliki keahlian bagus, namun banyak sekali dijumpai keahlian tersebut digunakan pada hal-hal yang kurang baik atau negatif, khususnya didunia IT,” jelas Eva membeberkan agar dapat terbentuk mindset pembela bangsa dan negara dari serangan siber yang bisa saja menjadi sebuah ancaman serius kedepan.

    Turut hadir pada gelaran kompetisi BTP yang dihelat di Malang kali ini, Kasubdit Budaya Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo, Kepala Dinas Kominfo Kota Malang dan juga Sugeng Widodo selaku Pembantu Ketua III  (Bidang Kemahasiswaan STIKI Malang).

    Dalam kegiatan di Malang, juga berlangsung Penandatangan MoU Born To Protect Wilayah Jawa Timur, Sesi Hacking Contest, Seminar Kesadaran Keamanan Informasi/Cyber Security Awereness in Digital Economic, dan Digital Camp.  Terpilih 3 (tiga) Gladiators pemenang pada kontes photo IG Challenge audisi Malang, yang diumumkan melalui akun resmi instagram @born2protect_id.

    Roadshow akan berlanjut ke Kota Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Bali, Samarinda, Makassar, dan Manado.

    Berita Terkait

    Berdayakan Perempuan Pelaku UMKM, DWP Kominfo Gelar Bazar Ramadan 2024

    Bazar Ramadhan DWP Kementerian Kominfo tersebut diikuti oleh perempuan pelaku UMKM makanan, pakaian, dan kebutuhan rumah tangga lain. Selengkapnya

    Apresiasi Aksi Baksos DWP, Sekjen Kominfo: Bukti Nyata Kebersamaan

    Sekjen Mira Tayyiba mengapresiasi dedikasi dan komitmen DWP Kementerian Kominfo yang telah ditunjukan dalam menggerakan kegiatan sosial dari Selengkapnya

    Awas Hoaks! Informasi Tenggat Penguruan STR Seumur Hidup

    Klaim terkait pengurusan STR Seumur Hidup bagi named dan nakes sebelum tanggal 1 Februari 2024 adalah tidak benar. Selengkapnya

    Sekjen Kominfo Serahkan Naskah Kerja Sama Transformasi Digital Indonesia - Singapura

    MoU Kerja Sama Transformasi Digital ini mencakup lingkup data, infrastruktur digital, talenta digital hingga startup digital Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA