FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 10-2017

    1790

    Kominfo Pakai Mesin Sensor untuk Atasi Konten Negatif, Begini Pendapat Pakar IT

    Kategori Sorotan Media | Evita Devega

    Menurut Budi, mesin sensor internet tidak membawa pengaruh banyak dalam mengurangi jumlah konten negatif yang menyebar luas di internet. Ia menilai, dengan melakukan pemblokiran terhadap salah satu situs berisi konten negatif justru akan memicu kemunculan situs serupa, diwartakan Jpnn.com.

    “Diblokir, mereka akan pindah domain dan IP address. Susah,” tukas pria lulusan Manitoba University, Winnipeg, Kanada tersebut ketika dimintai konfirmasi terkait rencana Kominfo, seperti dilansir dari laman Jpnn.com, Senin (16/10/2017).

     

    Ada langkah yang menurutnya jauh lebih efisien dalam mengatasi permasalahan pelik yang satu ini. Dibandingkan dengan melakukan penyisiran menggunakan mesin sensor internet, sebaiknya Kementerian Kominfo memberikan edukasi secara berkesinambungan.

     

    Tak hanya itu. Budi juga menganjurkan agar Kementerian Kominfo lebih memperbanyak konten-konten positif di internet. Langkah ini bertujuan untuk membuat konten negatif kehilangan tempat di internet. Sehingga nantinya akan berkurang dengan sendirinya.

     

    “Edukasi kepada masyarakat ini penting. Selain itu, ya, 80 persen lah, isinya konten positif. Nanti juga sudah tidak ada lagi yang peduli dengan konten negatif,” tambah IT-Preneur di balik domain .id tersebut dengan lugas.

     

    Adapun cara lain yang dituturkan Budi dalam menanggulangi konten negatif di Indonesia yang jumlahnya sangat membludak itu adalah dengan mem-follow the money. Hal ini dimaksudkan untuk mencari siapa sosok di balik konten-konten negatif tersebut.

     

    Meskipun disebutkan bahwa langkah ini bukan merupakan wewenang Kementerian Kominfo, melainkan pihak kepolisian, namun menurut Budi adalah hal yang wajar bagi Kominfo melakukan cara tersebut untuk pemetaan terhadap penyebaran konten-konten negatif.

     

    Sementara itu, ketidaksetujuan Budi terhadap rencana Kominfo menggunakan mesin sensor internet adalah dilihat dari anggaran yang dipersiapkan untuk pengadaannya. Dengan dana yang mencapai angka Rp 211 miliar untuk mesin tersebut dianggap terlalu tinggi.

     

    Pendapat serupa juga dikeluarkan oleh Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Laksana Tri Handoko. Ia mengungkapkan dengan menggunakan metode tersebut meski dinilai kurang efektif, namun setidaknya memiliki prinsip yang tak jauh berbeda dengan sensor pada program Internet Sehat.

     

    “Malah mungkin hanya lebih kurang 60 persen. Setidaknya ini akan mengurangi konten negatif di internet,” tutur Laksana Tri Handoko yang menilai tingkat keakuratan dari mesin sensor internet tersebut tidak bisa mencapai 100 persen.

    Sumber: http://www.suratkabar.id/56942/tekno/kominfo-pakai-mesin-sensor-untuk-atasi-konten-negatif-begini-pendapat-pakar-it

    Berita Terkait

    Kominfo Perbaharui Aplikasi PeduliLindungi Guna Penguatan Layanan Telemedis di Masa COVID-19

    Dalam pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19, layanan telemedis atau layanan kesehatan daring menjadi salah satu upaya yang tengah digala Selengkapnya

    Kominfo Uji Coba Penyampaian Informasi Kebencanaan Lewat SMS Blast

    Direktorat Pengembangan Pitalebar, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama mi Selengkapnya

    Kominfo gandeng perusahaan teknologi untuk Digital Talent Scholarship

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI menggandeng perusahaan teknologi IBM untuk meningkatkan keterampilan, keahlian angkat Selengkapnya

    Kominfo akan Buat Verifikasi Biometrik Registrasi SIM Card

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana untuk membuat autentikasi biometrik saat melakukan registrasi kartu SIM (SIM card Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA