FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    17 10-2017

    2361

    Bangun Infrastruktur, Bangun Pusat Ekonomi Baru

    Kategori Berita Pemerintahan | patr001
    Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution (ketiga kanan) bersama (kiri ke kanan) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Menkominfo Rudiantara, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan keterangan pencapaian tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (17/10). Pemaparan kinerja kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Kementerian Bidang Perekonomian itu mengangkat tema Perwujudan Indonesia Sentris dan Pembangunan Kewilayahan Secara Merata. - (antarafoto)

     Jakarta, Kominfo - Tahun ketiga masa kerja Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, seluruh jajaran Kabinet Kerja terus berupaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di seluruh Indonesia. “Pemerintah berupaya membangun pusat-pusat ekonomi baru.” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Konferensi Pers Capaian Tiga Tahun Pemerintah Joko Widodo – Jusuf Kalla dengan tema “Perwujudan Indonesia Sentris dan Pembangunan Kewilayahan secara Merata” di Gedung Binagraha, Jakarta, Selasa (17/10/2017).

    Menteri Darmin mengatakan daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) direvisi melalui Perpres No.3/2016 j.o Perpres No.58/2017 yang mencakup 245 proyek dan 2 program, dengan estimasi total nilai investasi Rp 4,197 Trilliun

    Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa dalam mengejar pembangunan infrastruktur, pembangunan transportasi, angkutan logistik, dan konektivitas internasional di bandara menjadi perhatian Kementerian Perhubungan. “Transportasi massa di perkotaan seperti di Jakarta akan menjadi suatu model kereta api untuk disusul di Bandung dan Surabaya,” katanya.

    Tak hanya itu, konektivitas antarkawasan juga menjadi perhatian pemerintah. “Kemudian angkutan logistik antar kota, peningkatan konektivitas internasional di bandara-bandara seperti di Kualanamu, Menado, Bali, dan Jakarta. Pertambahan konektivitas itu berbanding lurus dengan kemungkinan kenaikan turis dan perdagangan,” tambahnya.

    Di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan salah satu perhatian pemerintah adalah peningkatan pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah. “Sampai dengan tahun 2017, kami perkirakan 2, 2 juta. Mudah-mudahan ini bisa mencapai diatas 80%. Kemudian yang berkaitan dengan irigasi, kami upayakan bahwa irigasi tersebut dari satu juta hektar menjadi kurang lebih sekitar 900.000 hektar,” katanya.

    Menurut Danis, pemerintah juga fokus pada upaya membangun kawasan perbatasan. “Dari sisi konektivitas, kami berusaha menyelesaikan jalan-jalan perbatasan yaitu di Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian kami meningkatkan akses air baku yang membawa konsekuensi kepada air minum yang baru mencapai kurang lebih 40%,” jelasnya.

    Untuk pembangunan bendungan, Danis mengatakan sampai saat ini sudah selesai sembilan bendungan yang dibangun. “Diharapkan akhir tahun 2019, kami harapkan 29 bendungan selesai dan 36 yang akan berjalan terus ke tahun berikutnya,” pungkasnya. (PS)

    Berita Terkait

    UMKM dan Pedagang Jadi Pasar Tulang Punggung Ekonomi Nasional

    Menurut Mendag, digitalisasi sebuah keniscayaan sehingga perdagangan perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Selengkapnya

    Geliat Bisnis Industri Kriya Berpotensi Genjot Ekonomi Nasional

    Dalam gelaran keenam ini, pameran Kriyanusa mengusung tema “Kriya Unggul, Indonesia Maju” dengan tagline Cinta Kriya, Bangga Buatan Indo Selengkapnya

    Presiden Ajak Jepang Dukung Konektivitas dan Infrastruktur Hijau ASEAN

    Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan dukungan Jepang terhadap sentralitas dan persatuan ASEAN. Selengkapnya

    Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Wapres Minta Pesantren Bangun Kemandirian Ekonomi Santri

    Program kemandirian yang banyak dikenal melalui pesantren, salah satunya adalah program One Pesantren One Product (OPOP). Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA