FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 09-2017

    2234

    Manfaatkan Teknologi untuk Pasarkan Produk Kerajinan

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    - (http://presidenri.go.id)

    Jakarta, Kominfo - Indonesia tak hanya kaya budaya, tapi juga kreativitasnya. Begitu banyak kreativitas anak bangsa yang salah satunya mampu memunculkan produk-produk kerajinan unggulan Indonesia. Melalui produk-produk kerajinan tersebut, keindahan Indonesia dapat dipertunjukkan kepada khalayak dan bahkan dunia.
    Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menilai perajin sebagai satu dari sekian banyak profesi yang memiliki kekhasan dan keistimewaan. “Saya selalu menganggap bahwa para perajin bukan usahawan biasa. Perajin adalah usahawan yang berhasil meramu keindahan negara kita Indonesia sehingga orang-orang, wisatawan, dan pembeli dari luar dapat memiliki keindahan negara kita Indonesia,” ujarnya saat tampil mengenakan pakaian adat Batak dalam Pembukaan Pameran Kriyanusa Dewan Kerajinan Nasional 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (27/09/2017) kemarin.
    Di hadapan para perajin dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia, Kepala Negara mengaku menyukai hasil karya para perajin Indonesia. Ia juga suka memajang produk-produk kerajinan suatu daerah sembari mengingat perjalanan yang ia lakukan ke daerah tersebut. Baginya, itu adalah sumber kenangan dan inspirasi tersendiri.
    Apalagi, mengingat kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku dan budaya, ditambah dengan anugerah Tuhan berupa alam yang begitu indah, menjadikan Indonesia memiliki keunggulan tersendiri bagi produk-produk kerajinan anak bangsa.
    “Perajin internasional saja suka mengambil inspirasi dari kebudayaan Indonesia. Berarti kita yang hidup di Indonesia dan menjalani budaya di negara kita harusnya lebih terinspirasi dari itu,” ia melanjutkan.
    Namun, di tengah keunggulan yang sudah ada itu, Presiden tetap mengingatkan bahwa perlu dilakukan modernisasi dalam segala aspek pembuatan produk kerajinan. Dengan itu diharapkan usaha kerajinan yang diusahakan para perajin menjadi semakin maju.
    Selain itu, Presiden juga mengajak para perajin untuk dapat bekerja sama membangun kelompok besar sehingga memiliki skala dan keunggulan ekonomi yang lebih besar pula.
    “Saya minta perajin jangan jalan sendiri, harus bekerja sama, membangun kelompok besar perajin. Ini penting sekali. Harus konsolidasi supaya skala ekonomi menjadi besar. Ini akan lebih efisien, lebih murah dibandingkan berjalan sendiri,” ucapnya.
    Perkembangan teknologi informasi juga mesti dimanfaatkan para perajin dengan tanpa meninggalkan unsur tradisional dan kesederhanaan khas produk-produk kerajinan kita. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat diterapkan selama proses pemasaran produk berlangsung.
    “Coba bareng-bareng kita menyewa fotografer yang bagus untuk membuat foto produk yang ada dengan gaya yang cocok untuk dipasang di Instagram. Jadi boleh saja jualannya di Yogyakarta, Bandung, Makassar, di mana-mana, tapi yang beli bisa dari berbagai negara karena bisa dilihat promosinya di medsos. Peluang-peluang itu yang harus kita kejar,” katanya.

    Produk Kerajinan Indonesia Harus Dihargai Lebih
    Dalam kesempatan itu, Kepala Negara sempat meminta perajin untuk maju ke panggung dan menunjukkan produk kerajinan yang dibuatnya. Salah satu yang naik ke atas panggung adalah Hiro Prabantoro, perajin jam tangan dari Kabupaten Sleman, Jawa Tengah.
    Produk kerajinan jam tangan buatannya memang unik. Tak seperti kebanyakan jam tangan lainnya, ia memanfaatkan bahan-bahan alam seperti kayu, batu, tulang, tanduk, dan kerang. “Harga jam tangannya berapa yang paling mahal?” tanya Presiden penasaran.
    “Rp5 juta, Pak,” jawab Hiro.
    “Saya hanya tanya, tidak beli. Kemahalan Rp5 juta,” ucapnya yang langsung disambut tawa hadirin.
    Namun, meski baginya produk kerajinan tersebut terasa mahal, ia menganggap bahwa produk-produk kerajinan khas Indonesia memang pantas dihargai lebih. Apalagi bila produk tersebut mampu menembus pasar ekspor.
    “Tapi memang produk-produk kita harus dijual mahal. Harus dijual mahal. Apalagi produk-produk kerajinan. Jangan sekali-kali kita jual murah,” ia menegaskan.
    “Ini berapa yang paling murah? Rp300 ribu ada? Ya sudah, saya mungkin nanti beli yang itu,” lanjutnya yang lagi-lagi disambut gelak tawa hadirin.
    Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ibu Mufidah Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Dekranas, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Tampak pula hadir, Ibu Tuti Try Sutrisno, Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan sejumlah istri anggota Kabinet Kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK).

    Sumber

    Berita Terkait

    UMKM dan Pedagang Jadi Pasar Tulang Punggung Ekonomi Nasional

    Menurut Mendag, digitalisasi sebuah keniscayaan sehingga perdagangan perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Selengkapnya

    Kominfo Dapatkan Predikat Memuaskan dalam Penilaian SPBE 2023

    Dalam penilaian itu Kementerian Kominfo berada di posisi ketiga tertinggi untuk Kategori Kementerian. Selengkapnya

    Presiden Pastikan Cadangan Beras Terkendali untuk Stabilkan Harga

    Presiden menuturkan bahwa harga beras di seluruh negara mengalami kenaikan akibat adanya perubahan iklim dan fenomena El Nino. Selengkapnya

    Wapres Paparkan Strategi Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja

    Digitalisasi juga masih menjadi tantangan lain karena telah menimbulkan kesenjangan dan marginalisasi digital, Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA