FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    03 08-2017

    4075

    Lawan Hoax dengan Sinergisitas Kehumasan Pemerintah

    Kategori Berita Kominfo | mth
    Staf Ahli Menkominfo Henri Subiakto membuka Forum Tematik Bakohumas di Montigo Resort, Nongsa, Batam, Kepri, Rabu (02/08/2017). - (HM.YS)

    Batam, Kominfo - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Bidang Hukum, Henri Subiakto, mengingatkan praktisi kehumasan di Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk meningkatkan sinergi dalam menghadapi gencarnya serangan informasi - informasi palsu atau hoax. “Lawan buzzer-buzzer dengan fakta, jangan biarkan kebohongan dibenarkan hanya karena kita tidak menampilkan fakta yang sebenarnya,” katanya saat membuka Forum Tematik Bakohumas BP Batam yang bertema “Inovasi Pelayanan Publik Guna Mengakselerasi Batam Sebagai Kawasan Tujuan Investasi di Asia Pasifik”, di Montigo Resort, Batam, Rabu (02/08/2017) siang.
    Menurut Henri, banyak informasi - informasi hoax yang kini banyak dianggap kebenaran. Sementara humas pemerintah seringkali tertinggal berperan dalam berkomunikasi. "Insan-insan perhumasan pemerintah bersinergi mengatasi upaya-upaya tersebut, dengan lebih sering berkomunikasi dan menyampaikan informasi-informasi yang faktual," tandasnya.
    Staf Ahli Menkominfo Henri juga mengingatkan perlunya humas K/L memperkuat sinergi dalam media sosial, karena banyak akun-akun yang terus-merus berusaha menunjukkan kegagalan Indonesia, termasuk pemerintah dan negaranya.  “Indonesia ini sangat kuat, sangat teruji, tetapi kalau diadu domba, pemerintahnya didelegitimasi, maka bisa terjadi kegoncangan - kegoncangan. Ini peran Humas, peran komunikasi untuk mengcounter serangan itu,” jelas Henri seraya menjelaskan adanya agen-agen kepentingan asing yang menginginkan Indonesia menjadi negara gagal.
    Kalau Indonesia terlalu maju, menurut Staf Ahli Menkominfo itu, dianggap tidak menguntungkan banyak negara lain. Sebab, kalau banyak investasi masuk, lawan politik pasti tidak senang, bukan karena presidennya Jokowi, tapi karena mereka ingin Indonesia menjadi negara gagal. “Banyak yang berkepentingan Indonesia jangan maju karena kalau maju banyak kekuatan asing yang tidak memperoleh keuntungan,” ucapnya.
    Menurut Henri, di era digital ini yang ingin mendiskreditkan negara/pemerintah itu banyak, dan itu terasa sekali di dunia digitial. Ia menyebutkan, banyak akun-akun yang menunjukkan kegagalan Indonesia. “Hal yang logis karena Indonesia ini sangat besar, bukan hanya wilayahnya tapi juga ekonominya nomor 8 di dunia, dan akan nomor 5 pada 2025-an,” ujar Henri.
    Oleh karena itu, Staf Ahli Menkominfo itu mengingatkan pentingnya sinergi di antara insan-insan humas pemerintah dalam bahu-membahu mengatasi masalah tersebut. Ia menegaskan, tidak mungkin urusan tersebut dihadapi oleh satu instansi saja, tapi perlu kesatuan sinergi dari segenap insan humas pemerintah. 
    Hadir pula dalam forum tematik bakohumas yang diselenggarakan di Batam tersebut, Karopenmas Mabes Polri Brigen Pol. Rikwanto, Asdep Humas dan Protokol Sekretariat Kabinet (Setkab) Alfurkon Setiawan, dan perwakilan Biro Humas dari kementerian dan lembaga.(HM.YS/MTH)

    Berita Terkait

    Awas Hoaks! Bantuan BI Senilai Rp125 Juta untuk Pelaku UMKM

    Faktanya, klaim yang beredar tersebut adalah tidak benar. Selengkapnya

    Awas Hoaks! Video Tips Ketahui Tingkat Kejantanan Pria

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim dalam video tersebut tidak benar. Selengkapnya

    Awas Hoaks! Bantuan Dana Peserta BPJS Kesehatan

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata informasi bantuan dana Rp125 juta untuk peserta BP Selengkapnya

    KPU Tak Lagi Keluarkan Undangan Fisik untuk Pemilih? Itu Hoaks!

    Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA