FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    31 07-2017

    4884

    Indonesia Tertinggal di Bidang Rasio SDM TIK

    Kategori Sorotan Media | Nur Islami

    JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia dianggap tertinggal dalam rasio tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) profesional terhadap jumlah populasi.

    “Kalau kita lihat perkembangan TIK yang luar biasa saat ini, sebetulnya Indonesia masih jauh tertinggal. Dari sisi jumlah profesi kita banyak yang jago, tapi secara rasio terhadap jumlah populasi, kita mungkin yang paling rendah barangkali di ASEAN,” kata Menkominfo Rudiantara dalam Peluncuran Peta Okupasi Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia Tahun 2017, seperti dilansir laman Kominfo (27/7).

    Disebutkannya, beberapa hal detil dari fakta yang terjadi pada beberapa perusahaan berbasis TIK. “Dari sisi profesi, bisnis digital ekonomi kita ini kekurangan pasokan sumberdaya manusia, talent, engineer. Lihat yang sudah besar, Gojek, Tokopedia, yang sudah unicorn, mereka harus lari ke India,” kata Rudiantara.

    Menurutnya, jika ingin menyewa talent dari luar, mau tidak mau ada dua opsi, yaitu outsouce ke India dengan membayar orang India lalu perusahaannya dijalankan di sana, atau orang Indianya yang dibawa ke sini. “Saya katakan India yang harus ke sini. Harus kita yang memenangkan bangsa kita,” tegasnya.

    Dijelaskannya, peluncuran peta okupasi nasional merupakan langkah awal dalam peningkatan SDM Indonesia di bidang TIK. “Peluncuran Peta Okupasi Sumberdaya Manusia ini adalah langkah awal, saya apresiasi kerjasama teman-teman semua yang menghasilkan peta ini. At least kita punya peta, jadi kita mau melangkah ke mana, fokus di mana, jadi lebih tahu,” katanya.

    Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo Basuki Yusuf Iskandar berharap peta itu dapat dimanfaatkan oleh lima institusi, yaitu BAPPENAS, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Kamar Dagang dan Industri (KADIN), serta Kemkominfo sendiri.

    Peta Okupasi Bidang TIK 2017 terdiri dari 125 okupasi di 14 area kunci yang dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan baik di bidang industri, pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. “Peta Okupasi Nasional ini diharapkan dapat membantu para pemganku kepentingan. Di bidang industri, peta ini dapat menjadi acuan baku kualifikasi dan kompetensi SDM bagi profesi atau jabatan tertentu,” jelas Basuki.

    Khusus di bidang pendidikan, peta itu menurut Kepala Badan Litbang SDM dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pencapaian pembelajaran bagi siswa maupun tenaga pengajar. “Sedangkan untuk pemerintah, menjadi acuan penyetaraan okupasi antara negara dalam rangka pergerakan tenaga kerja asing dan antar negara,” jelasnya.

    Sejak tahun 2005, sudah ada 36 SKKNI bidang Kominfo yang disusun, atas inisiasi Kementerian Kominfo sendiri atau instansi lainnya. Sebanyak 21 SKKNI di antaranya, sudah diberlakukan berdasarkan Peraturan Menkominfo Nomor 24 Tahun 2015. Sertifikasi berbasiskan SKKNI juga sudah Kominfo lakukan ke lebih dari 15.000 orang.

    Mungkin jumlahnya belum cukup signifikan jika dibandingkan dengan jumlah lulusan pendidikan vokasional bidang TIK per tahunnya yang mencapai lebih dari 500.000 orang namun setidaknya masyarakat sudah aware dengan arti penting SKKNI.

    Penerapan SKKNI diantaranya disusun dalam kemasan Kualifikasi Nasional, Okupasi atau Jabatan Nasional. Peta Okupasi dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) seyogyanya disusun dan dikembangkan di semua sektor atau lapangan usaha (Permen Naker No. -02 Tahun 2016) karena keduanya saling bersinergi, bersifat nasional dan seharusnya juga bersifat portable antarnegara.(ak)

    Sumber : http://www.indotelko.com/kanal?c=in&it=indonesia-sdm-tik

    Berita Terkait

    Indonesia ajak Perancis bangun konektivitas nasional

    Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak pemerintahan Perancis membahas kerja sama antara dal Selengkapnya

    Kominfo akan Buat Verifikasi Biometrik Registrasi SIM Card

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana untuk membuat autentikasi biometrik saat melakukan registrasi kartu SIM (SIM card Selengkapnya

    Kominfo gandeng perusahaan rintisan lokal dorong digitalisasi UMKM

    Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menggandeng perusahaan rintisan (start-up) bidang teknologi seperti Gojek untuk Selengkapnya

    Menkominfo Yakin Indonesia Tangguh Hadapi Pandemi

    Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan keyakinan bahwa Indonesia akan dapat melalui masa Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA