Masyarakat kini harus teliti dan hati-hati saat hendak membeli perangkat telekomunikasi, yakni ponsel, komputer genggam, dan komputer tablet (HKT). Pasalnya, sejak 18 April 2020, aturan pengendalian International Mobile Equipment Identity (IMEI) resmi berlaku. HKT ilegal pun dipastikan tidak dapat digunakan di Indonesia.
Di tengah upaya percepatan penanganan COVID-19, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengingatkan pentingnya pelaku usaha di bidang perdagangan mematuhi peraturan penggunaan IMEI (International Mobile Equipment Identity).
Pemerintah resmi menerapkan aturan pengendalian International Mobile Equipment Identity (IMEI) per tanggal 18 April 2020. Penetapan aturan ini bertujuan untuk menekan penggunaan ponsel ilegal di Indonesia yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi negara dan masyarakat.
Kebijakan pengendalian International Mobile Equipment Identity (IMEI) tetap berlaku terhitung mulai tanggal 18 April 2020. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail, menyatakan
Kementerian Kominfo membuka konsultasi publik terhadap Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Komunikasi dan Informatika mengenai Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 11 Tahun 2019 tentang Pengendalian Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi yang Tersambung ke Jaringan Bergerak Seluler melalui Identifikasi International Mobile Equipment Identity (IMEI).
Cara mengecek International Mobile Equipment Identity (IMEI) sangat mudah, hanya dengan menekan *#06#, maka akan muncul 15 angka di layar ponsel. IMEI, yang berisikan Type Allocation Code, Serial Number dan Check Digit itu, juga bisa dilihat langsung pada kemasan ponsel.
Periksa 15 angka unik telepon seluler (ponsel) yang Anda beli saat peraturan pengendalian berdasarkan International Mobile Equipment Identiy (IMEI) mulai diberlakukan pada 18 April 2020. Jangan sampai ponsel baru malah tidak bisa digunakan untuk berkomunikasi.
Disclaimer: You are using Google Translate. The Ministry of CI is not responsible for the accuracy of information in the translated language. Powered by Google
Disclaimer: Anda menggunakan Google Translate. Kementerian Kominfo tidak bertanggung jawab atas keakuratan informasi dalam bahasa diterjemahkan