FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    24 06-2022

    395

    Tiga Usulan Presiden dalam High-level Dialogue on Global Development

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta Pusat, Kominfo - Tantangan yang dihadapi dunia saat ini sangat berat, yaitu tantangan terhadap ketahanan pangan, ketahanan energi, hingga stabilitas keuangan yang makin sulit. Pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini juga turun 1 persen menjadi 2,6 persen, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs makin tertunda cukup signifikan.

    Untuk itu, saat menyampaikan pidatonya secara virtual pada High-level Dialogue on Global Development dari Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (24/06/2022), Presiden Joko Widodo mendorong semua negara untuk bertindak segera agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang. Presiden pun mengusulkan tiga langkah yang harus dijalankan bersama.

    “Pertama, sinergi untuk mengatasi emerging challenges. Sebagai Presiden G20 dan bagian dari Global Crisis Response Group, Indonesia akan terus berkontribusi untuk mengatasi masalah-masalah ketahanan pangan, energi, dan stabilitas keuangan. Saya mencatat banyak inisiatif lain dari berbagai pihak. Berbagai inisiatif yang ada tersebut harus saling bersinergi dan saling memperkuat, harus memperhitungkan suara negara-negara berkembang, harus mengedepankan dialog,” ujar Presiden.

    Kedua, Presiden mendorong negara-negara untuk memperkuat kemitraan global untuk SDGs dengan fokus pada pendanaan pembangunan. Presiden menegaskan bahwa kesenjangan pendanaan SDGs yang meningkat dari USD2,5 triliun per tahun sebelum pandemi menjadi USD4,2 triliun per tahun pascapandemi harus segera ditutup.

    Selain itu, menurut Presiden, pendanaan inovatif harus dimajukan, terutama peranan sektor swasta harus diperkuat. BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa) harus dapat menjadi katalis bagi penguatan investasi di negara-negara berkembang.

    “Upaya serupa juga dilakukan presidensi G20 Indonesia, mendorong investasi yang menciptakan nilai tambah bagi negara berkembang. Saya juga berharap Global Development Initiative (GDI) dapat menjadi katalis pencapaian SDGs. Saya mendorong penyelarasan GDI dengan ASEAN Outlook on The Indo-Pacific di mana elemen pencapaian SDGs merupakan salah satu ruh dan prioritas kerja sama,” jelasnya.

    Ketiga, Presiden mendorong penguatan sumber-sumber pertumbuhan baru. Menurutnya, kerja sama BRICS dengan negara mitra harus mendukung untuk transformasi digital yang inklusif, pengembangan industri hijau dan infrastruktur hijau, serta penguatan akses negara-negara berkembang pada rantai pasok global.

    “Sebagai penutup, saya mengajak kita semua untuk bekerja sama. Recover together, recover stronger,” tandasnya.

    Untuk diketahui, Presiden Tiongkok Xi Jinping menjadi tuan rumah High-level Dialogue on Global Development di Beijing pada 24 Juni 2022. Dialog tersebut diadakan dalam format virtual dengan tema “Membina Kemitraan Pembangunan Global untuk Era Baru untuk Bersama-sama Melaksanakan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Dialog tersebut diikuti oleh para pemimpin BRICS dan para pemimpin negara-negara berkembang yang relevan.

    Berita Terkait

    Tinjau Pasar Bululawang, Presiden: Inflasi Terkendali, Pasokan Banyak

    Selain meninjau harga komoditas, dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi juga menyerahkan sejumlah bantuan sosial bagi para pedagang. Selengkapnya

    Empat Arahan Presiden Joko Widodo dalam Konsolidasi Nasional Bawaslu

    Arahan pertama, Presiden meminta agar Bawaslu memetakan segera potensi masalah dan berbagai kemungkinan terjadinya pelanggaran. Selengkapnya

    Presiden Dorong Optimisme Hadapi Perekonomian Global Tahun Depan

    Presiden mengingatkan agar nilai ekspor Indonesia tahun 2023 dapat tetap terjaga bahkan meningkat. Selengkapnya

    Wapres: KAHMI Kekuatan Potensial Bangsa dalam Hadapi Tantangan Global

    Selama lebih dari setengah abad, KAHMI telah aktif ikut andil dalam memajukan negeri. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA