Situasi Politik dan Keamanan saat Pemilu 2024 Akan Lebih Kondusif
Lebih baik dari Pemilu 2019 katrena tidak banyak muncul kampanye yang mengusung politik identitas. Selengkapnya
Yogyakarta, Kominfo - Rangkaian pertemuan negara Group of Twenty (G20) memberikan angin segar bagi usaha perhotelan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terdampak pandemi Covid-19.
Pasalnya, pertemuan dari berbagai kelompok kerja (working group) G20 tersebut merupakan ajang internasional yang pertama kali digelar, semenjak mewabahnya COVID-19. Sehingga, peluang para pelaku usaha pariwisata bangkit kembali akan semakin lebih besar.
"Betul, G20 adalah ajang skala internasional yang pertama kali diadakan di sini," kata Public Relations Manager Hotel Tentrem DIY Adventa Pramushanti kepada InfoPublik saat pelaksanaan Sidang Kedua Digital Economy Working Group (DEWG) G20, Selasa (17/5/2022).
Momen tersebut sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian di Yogyakarta yang sebagian besar pelaku usaha bergantung dari sektor pariwisata. "Sebagian besar mata pencaharian dari masyarakat di Yogyakarta bergantung dari pariwisata," kata Adventa.
Secara konkret kegiatan tersebut, dapat membuat sektor pariwisata pulih kembali. Mengingat, sejumlah delegasi berpeluang membeli berbagai produk dari mulai kuliner hingga kerajinan tangan.
"Roda perekonomian jalan lagi, kalau kemarin agak mandek akibat pandemi," katanya.
Ia pun berharap, ajang DEWG mampu memperkenalkan pariwisata Yogyakarta ke kancah dunia. Dengan begitu, wisatawan dari mancanegara dapat berbondong-bondong datang menikmati destinasi wisata di Yogyakarta.
"Yogyakarta dapat dikenal oleh masyarakat internasional," kata Adventa.
Dalam mendukung perhelatan berskala internasional G20, secara khusus para pelaku usaha perhotelan memberikan pelayanan optimal kepada para tamu yang datang supaya mendapatkan kesan positif.
Seperti yang dilakukan oleh pengelola Hotel Tentrem yang menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Sidang Kedua DEWG G20.
Dalam menyikapi penyebaran wabah COVID-19, maka pihaknya mengadopsi sejumlah teknologi yang dapat melindungi para peserta rapat dari ancaman virus Corona.
Di antaranya, teknologi ultraviolet - c (UV-C) yang dipasang pada saluran udara dipasang untuk menyaring udara dari virus. Dengan begitu, dapat dipastikan udara yang dihirup oleh setiap peserta yang hadir disidang pertemuan dapat dijamin kebersihannya.
Kemudian, menyediakan sejumlah fasilitas deteksi virus Corona antigen di lokasi sidang.
Lalu, pihaknya juga senantiasa mengimbau kepada setiap pengunjung untuk melakukan protokol kesehatan (prokes) yang dianjurkan oleh pemerintah. Dari mulai memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara rutin dengan sabun.
Penulis: Tri Antoro
Editor: Elvira
Lebih baik dari Pemilu 2019 katrena tidak banyak muncul kampanye yang mengusung politik identitas. Selengkapnya
Junior Graphic Designer menjadi tema pelatihan dan sertifikasi agar talenta digital makin kompeten. Selengkapnya
Pelatihan DEA terselenggara atas kerjasama Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Besar dengan BBPSDMP (Balai Besar Balai Besar Pen Selengkapnya
Menteri Johnny bersama anggota Komisi I DPR akan membahas Pelaksanaan dan Evaluasi Tahap Akhir Migrasi Analog Switch Off (ASO) Penyiaran Ber Selengkapnya