FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 01-2022

    1572

    Vaksin mRNA Belum Diuji dan Tidak Bermanfaat buat Anak, Itu Hoaks!

    Kategori Berita Kominfo | doni003

    Jakarta Pusat, Kominfo – Seorang ahli virus dan imunologi asal Amerika Serikat Robert Malone menghebohkan dunia maya atas klaim yang beredar di jejaring media sosial.

    Konon, klaim tersebut terrnuat dalam sebuah potongan vidio berisi klaim bahwa vaksin mRNA belum diuji memadai dan tidak ada manfaat memberikan vaksin bagi anak.

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika, menemukan fakta dari cekfakta.tempo.co, klaim bahwa vaksin mRNA untuk Covid-19 belum diuji secara memadai dan tidak ada manfaat vaksin untuk anak adalah keliru.

    Proses pembuatan vaksin mRNA telah melalui uji keamanan yang ketat seperti halnya vaksin lainnya.  Sedangkan vaksin untuk anak memiliki manfaat untuk mengurangi tingkat keparahan dan penyebaran Covid-19.

    Berikut laporan isu hoaks, misinformasi dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Jumat (07/01/2022):

    [DISINFORMASI] Video Penduduk Aborigin di Australia Menyambut Pemerintah dengan Busur dan Panah sebagai Bentuk Penolakan Vaksin Covid-19

    [HOAKS] SMS Berhadiah Jutaan Rupiah dari TikTok

    [HOAKS] Pernyataan Robert Malone Terkait Vaksin mRNA untuk Covid-19 Belum Diuji secara Memadai dan Vaksinasi Anak Tidak Bermanfaat

    Berita Terkait

    UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!

    UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya

    BI Beri Bansos Produktif untuk Pelaku UMKM, Itu Hoaks!

    Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya

    Tak Perlu Pasang Ring, Cukup Ramuan Bawang Putih? Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SE BI Tak Layani Tukar Uang Baru, Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA