Implementasikan Inklusi Digital untuk seluruh Masyarakat

Bekasi, Kominfo - Pemerintah berupaya untuk memberikan akses kepada seluruh masyarakat Indonesia atas jaringan maupun layanan internet dengan mudah dan bebas. 

Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Lathifa Al Anshori menceritakan dari beberapa kota yang dikunjungi untuk memberikan pesan inklusi digital kepada masyarakat, bahwa  Kementerian Kominfo bertekad menghadirkan jaringan dan layanan internet di Indonesia yang tidak terbatas.

“Internet bukanlah sesuatu yang eksklusif, internet seharusnya bisa dinikmati oleh siapapun masyarakat dan tentu saja dengan mudah,” ujarnya dalam Webinar Sosialisasi Disabilitas Unggul Wujudkan Indonesia Inklusi, dari Jakarta, Selasa (02/03/2021). 

Lathifa Al Anshori mengungkap Menteri Kominfo Johnny G. Plate menegaskan pemerintah meyakini transformasi digital bukan hanya bentuk fisik dari infrastruktur digital, tapi juga tentang bagaimana teknologi bisa menjadi peningkatan kapasitas masyarakat secara inklusif dan humanis. 

“Kementerian Kominfo tahun ini menggenjot infrastruktur digital secara fisik agar bisa internet dirasakan oleh teman-teman semua lebih lancar, tetapi juga kita mengajak agar kita lebih manusiawi dan inklusif, mengingatkan orang untuk menggunakan internet secara inklusif agar apa yang dibangun oleh pemerintah bisa dirasakan untuk semuanya,” paparnya.

Tenaga Ahli Menteri Kominfo Lathifa kemudian memaparkan fokus Kementerian Kominfo untuk tahun 2021 melalui beberapa program dan kebijakan strategis, “Yang pertama yaitu penyediaan infrastruktur telekomunikasi, termasuk pembangunan BTS (Base Transceiver Station), akses internet dan juga Palapa Ring,” ujarnya.

Program lainnya berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti pembangunan Pusat Data Nasional, sosialisasi literasi digital, Digital Talent Scholarship, penataan pengelolaan Pos dan Informatika yang termasuk layanan publik bidang frekuensi dan kepatuhan perizinan, serta Balai Uji Nasional. 

“Selanjutnya fokus kita juga termasuk komunikasi publik seperti yang kita lakukan hari ini, saat ini yang kita akan dalami tentang bagaimana inklusi digital bisa bermanfaat buat teman-teman disabilitas, dan bagaimana ini juga menjadi perhatian oleh Presiden Joko Widodo,” tandas Lathifa Al Anshori. 

Tidak hanya itu, Tenaga Ahli Lathifa  juga menjelaskan mengenai kebijakan dan regulasi. Dalam Undang-Undang Cipta kerja sektor Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran menjadi bagian dari Kementerian Kominfo untuk mengimplementasikan transformasi digital.

“Ada juga RUU Pelindungan Data Pribadi yang sedang dikerjakan tahun ini, dan juga Analog Switch Off yang kita rencanakan untuk selesai tahun 2022 akhir,” ujarnya

Mengenai Analog Switch Off atau ASO, Tenaga Ahli Menteri Kominfo mengatakan bahwa program tersebut merupakan upaya pemerintah bermigrasi dari analog ke digital dalam dunia penyiaran di Tanah Air.

“Ini kenapa penting, supaya lebih banyak lagi orang yang mendapatkan akses digitalisasi dan juga bagi yang ada di rumah nonton TV nggak usah pakai ‘semut semut’ lagi, langsung clean, bening. ini yang kita harapkan bisa dirasakan oleh semua masyarakat, sesuatu yang harus kita lakukan bersama-sama,” imbuhnya.

Selain Tenaga Ahli Kementerian Kominfo Lathifa Al Anshori, Webinar yang diselenggarakan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo itu, juga menghadirkan Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial Eva Rahmi Kasim dan perwakilan kementerian/lembaga, komunitas penyandang disabilitas, komunitas blogger serta vlogger disabilitas.