FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 02-2021

    1022

    Percepat Terobosan Atasi Kesenjangan PJJ di Masa Pandemi

    Kategori Berita Pemerintahan | srii003
    Pelajar menggunakan gawai untuk keperluan belajar di Kampung Atkari, Distrik Misol Utara, Kabupaten Raja Ampat, Kamis (4/2/2021). Jaringan Telkomsel di Papua Barat saat ini melayani sekitar 90 persen wilayah 3T dan mendukung digital lifestyle dengan menghadirkan layanan akses internet yang menjangkau 221 desa di 98 kecamatan wilayah 3T.  - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo -- Dunia pendidikan di Indonesia kian menghadapi tantangan. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk lebih cepat melakukan terobosan dalam menerapkan kebijakan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) yang efektif.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa konsekuensi penerapan PJJ kian memperlihatkan kesenjangan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

    "Jangan bicara industri 4.0 terutama dengan mereka yang ada di pelosok, tapi bagaimana anak-anak mendapatkan akses pendidikan. Tugas saya sebagai Menko PMK adalah memastikan hal itu dengan baik. Kita tidak boleh membiarkan satu orang pun anak bangsa terabaikan," tegasnya saat menjadi pembicara kunci Webinar Mahasiswa Universitas Terbuka Kelompok Belajar Hongkong, dari Jakarta, Minggu (07/02/2020).

    Menurut Muhadjir, program pendidikan di Indonesia harus meliputi 4 (empat) hal yaitu akses, kuantitas, kualitas, dan kesesuaian. Empat hal tersebut harus diramu sedemikian rupa untuk bisa mencapai cita-cita di dalam Undang-Undang Dasar 1945.

    PJJ merupakan sistem pendidikan modern yang menggunakan sarana belajar elektronik dan berbasiskan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sejalan dengan tuntutan era globalisasi dan industri 4.0. 

    Menko PMK lebih jauh menyebut, kualitas tanpa kuantitas akan membuat Indonesia semakin tertinggal. Demikian juga kualitas dan kuantitas tanpa ada kesesuaian dengan dunia kerja pun percuma.

    "Biar ada kuantitas tapi tidak merata, tidak memberikan akses yang sama kepada anak-anak bangsa juga akan menciptakan ketimpangan yang menganga," tuturnya.

    Pada kesempatan tersebut, Menko PMK mengapresiasi sistem PJJ yang telah dijalankan sejak lama oleh Universitas Terbuka (UT). Hal tersebut diyakini mampu mengatasi kesenjangan akses bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan.

    "UT memiliki andil dari empat pokok pendidikan, terutama akses. Namun tentu saja kita juga harus bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas," tukasnya.

    Muhadjir pun berpesan kepada para mahasiswa UT yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia maupun di luar negeri agar terus gigih dalam belajar. Harapannya, kelak bisa kembali ke Tanah Air dan turut berkontribusi memajukan bangsa dan negara.

    Berita Terkait

    Presiden Apresiasi Kinerja KPU dalam Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

    Sebelumnya, KPU telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang ditetapkan dalam Rapat Pleno Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitung Selengkapnya

    Pemerintah Percepat Digitalisasi Sembilan Layanan Publik Prioritas

    Banyaknya jumlah aplikasi keimigrasian atau milik Kementerian Hukum dan HAM harus bisa dijadikan satu dalam portal. Selengkapnya

    Pemerintah Percepat Pembangunan Portal Nasional Layanan Publik

    Indonesia segera berproses memiliki layanan digital terpadu atau tidak terpisah-pisah seperti selama ini, dengan berdasarkan interoperabilit Selengkapnya

    Presiden Tekankan Seluruh Pihak Kawal Kesiapan Pelaksanaan Pemilu 2024

    Kepala Negara mengimbau seluruh jajaran KPU agar dapat menjalankan pemilu dengan sebaik-baiknya. Presiden menyebut semua hal harus dipastika Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA