Sejuta Ton Beras Sintetis Beracun Asal Cina Beredar di Bukittinggi, Awas Disinformasi!
Barang yang dibongkar dari kapal adalah beras yang diimpor oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dari Vietnam, bukan Cina. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Salah satu akun Facebook mengunggah konten berisi klaim WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang menyebut Covid-19 tidak lebih berbahaya dari flu. Pengunggah menyertakan hasil tangkapan layar dari salah satu media yang berjudul “WHO (accidentally) Confirms Covid is No More Dangerous Than Flu”.
Dalam narasinya disebutkan “UPDATE! WHO KONFIRMASI BAHWA COVID TIDAK LEBIH BERBAHAYA DARU VIRUS FLU! WHO atau organisasi kesehatan dunia mengkonfirmasi setelah dilakukan study berbulan - bulan mengatakan bahwa virus covid19 tidak lebih berbahaya daripada penyakit flu yang bersifat musiman.”
Hasil penelusuran fakta oleh Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta bahwa klaim itu salah. Berdasarkan verifikasi Tim Cek Fakta Tempo, WHO tidak pernah menyatakan bahwa Covid-19 tidak lebih berbahaya dibanding flu. Bahkan temuan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), mengatakan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, lima kali lebih mungkin meninggal dunia daripada pasien yang menderita flu musiman.
Diketahui bahwa isi pemberitaan pada judul media online yang dicantumkan pada unggahan tersebut adalah tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Keadaan Darurat Kesehatan WHO Michael Ryan dalam sesi khusus bersama 34 anggota dewan eksekutif WHO pada 5 Oktober 2020.
Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi TIM AIS Kementerian Kominfo, Rabu (21/10/2020):
Barang yang dibongkar dari kapal adalah beras yang diimpor oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dari Vietnam, bukan Cina. Selengkapnya
Klaim yang menyebutkan bahaya Vaksin Covid-19 pada organ jantung manusia adalah tidak benar. Selengkapnya
Konon, dalam narasi video dinyatakan bahwa IDI sepakat memutuskan bahwa penyebab kematian tersebut karena diracun, bukan karena kelelahan. Selengkapnya
Adapun cara mengetahui kesehatan paru-paru seseorang haruslah menggunakan cara medis melalui prosedur spirometri. Selengkapnya